Indonesia: Kemenangan Prabowo & Warisan Jokowi, Visi PDB "Indonesia EMAS 2045" Dan Jebakan Kelas Menengah & Tantangan Sosial - E389

"Sangat yang memusingkan Mendidik Masyarakat, anak-anak, Mendidik Gen Z Mengenai Tugas Kewargaraan Dan Apa ITU PEMERINTAHAN SHINGGA KITA TIDAK JATUH KEMBALBALI KEMAR PIKAR BAHSA SATU SATU SATUNAH, BAHSAUH SATUH SATUNAH, BAHSAUH SATUHUH SATUNAH, BAHSAUH SATUH SATUHUH SATUNAH, Kuncinya, Karena Itu Tulise Benar. Salah Satu Tantangan BESAR UNTUK MENJADI PEMILIH PEMULA ADALAH MENYADARI BAHWA MEREKA BUGA MEMILIKI Andil DALAM MENENTUKAN ARAH NEGARA INI. " - Gita Sjahrir

"Setigaap Generasi Akan Selalu Memilisi Bentuk Idealisme Mereka, Dan Itu Adalah Hal Yang Baik. Saya Tidak Mengerti Mengapa Kita Menjadi Begitu Pahit DanhaHah. Trauma Kita Yang Berbicara. Seiring Gangan Semakin Baiknya, Semakin Amannya, Dan Semakin Sadarnya Dunia. Anda. " - Gita Sjahrir

"Orang Biasa Mungkkin Dapat Mengetahui para Pengangan Keutusan Utama Danpa Yang Dapat Mereka Lakukan Untuce Menghentikan Sesuatu. Masyarakat Dapat, Majina -tualika. Tampaknya Ada Keterputusan Di Banyak Negara Di Mana Para Pemimpinnya Berusia 80 Tahun, Namun Para Pemilihya Berusia 21 Tahun Melalui Kisa Pembangunan Ekonomi di Mana Biasanya, Jika Sebuah Negara Menjadi Lebih Kaya, Anda Akan Mendapatkan Pendidikan Yang Lebih. Jadi, sangat yang memusatkan tidak melihat gen z sebagai cerita kemenangan cepat, tetapi untuk Benar-Benar Menyadar Bahwa Ketika dan Plangun Sebuah Negara, dan gen generasi. " - Gita Sjahrir

Gita Sjahrir , Kepala Investasi BNI Ventures , Dan Jeremy Au Mendiskusikan Tiga Tema Utama:

1. KEMENIGAN PRABOWO & WARISAN JOKOWI: GITA MANGGARISBAWAHI DEDIKASI PRABOWO UNTUK MELANJUTKAN INISIFIF EKONOMI JOKOWI, TERUTAMA PEMINDAHAN IBU KOTA PERISIUS DARI JAKARTA KE NUSANARA BUTANG MENDAH MendURAGUNAG PEORAUS DARI JAKARTA KE NUSANARARA MULUTARA Mend MendURAKA. Fokus Utamananya Adalah memobilisasi pemilih gen z, Yang Pengaruhya Yang Signifikan Dalam Pemilu Menggarisbawahi Perlunya Pesan Politik Yang Jelas Yang Dissesaikan Kelompok Kelompok Yangg Cerdas Secara Secara Digital Paku Secaraping Kelompok Kelompok Kerdas Secara Secara Digasial

2. Visi PDB "Indonesia EMAS 2045": Diskusi Diperluas Ke Tjuuan Kampanye Yang Bertjuuan Untkosikan Indonesia Sebagai Mercusuar Kemakmuran Ekonomi, Daya Dainga Dainga Dainga, Daya Daya Daya Daya Daya Daya Daya, Sumber. Gita Menyoroti Visi ini Sebagai Bagian Dari Ambisi Yang Lebih Besar untuk menumpatkan kualitas menyembunyikan masyarakat indonesia melalui pendidikan Yang unggul dan kesempatan untuk menembanggan diri.

3. Jebakan Pendapatan Menengah & Tantangan Masyarakat: Mengatasi Tantangan Sosial Di Indonesia, Termasuk Kemiskinan Dan Stunting Pada Anak, Merupakan Inti Dari Pembicaraan Mereka. Gita Dan Jeremy Menankan Pentingnya Strategi Perumbuhan Yang Tidak Hanya Mengeluarkan Indonesia Dari Jebakan Negara Berpendapatan Menenggah, Tetapi MEMPERJUIGAN KEMJUANJAN MERATA. PENTINGNYA WARGA WARGA NEGARA YANG TERINFORMASI RUGA DITEKANKAN, UNTUK MEMASTIKAN MASYARAKAT YANG MENYADARI TANGGUNG JAWAB KEWANGANEGARAYANANA DAN KONSEKUENSI DARI Tindakan Mereka DALAM SUARA.

Jeremy Dan Gita JUGA Mendalami Pembahasan Mengenai Pentingnya memeriksa dan menyeimbangkan legislatif, Peran Kebijakan Luar Negeri Dalam menghentuk Hubungan Indonesia, Pandangan Singapura Terhadap Hasil Pemilu Indonesia.

Didukung Oleh Hdmall

HD Mall Adalah Pasar Layanan Kesehatan Di Asia Tenggara Yang Menghubungkan Pasien Delangan Lebih Dari 1.800 Penyedia Layanan Kesehatan. INI MENCAKUP BERBAGAI KATGORI SEPERTI GIGI, ESTETIKA, DAN OPERASI ELEKTIF. Lebih Dari 300.000 Pasien telah Mengakses Layanan Kesehatan Yang Lebih Terjangkau Melalui Hd Mall. Dapatkan Pemeriksaan Kesehatan Yang Layak Anda Dapatkan. Jika Anda Berada di Thailand, Kunjungi hdmall.co.th . Jika Anda Berada di Indonesia, Kunjungi Hdmall.id .

(01:38) Jeremy AU:

Hai gita, apa kabar pagi ini?

(01:40) Gita Sjahrir:

Saya Baik-Baik Saja, Apa Kabar?

(01:41) Jeremy AU:

Bagus, Saya Rasa Kami Berdua Seperti, oh, Sewah Menyapaapkan Kopi. Kami Akhirnya Menyelesaan Semua Masalah Teknis Dan Siap Untukur Memulai.

(01:48) Gita Sjahrir:

Ya, Siap untuk Berbicara Tentang Masa Depan Indonesia?

(01:50) Jeremy AU:

Ya, Maksud Saya, Jika Anda Ingin Membicarakan Masa Lalu Indonesia, Misalnya,

(01:54) Gita Sjahrir:

Benar.

(01:54) Jeremy AU:

Selamat Datang di Podcast Sejarah.

(01:56) Gita Sjahrir:

Benar, Benar, Benar.

(01:58) Jeremy AU:

Sepertinya, Sejak Diskusi Terakhir Kita, Yang Terkahas Tentang Proses Pemilu, Kita telah melihat bahwa pemilihan presiden telah dimenangkan eh prabowo. Dan Itulah Berita Besar Yang Kita Dapatkan di Sini. Jadi, ya, Beberapa Kemunckinan Yang Beragam telah, semacam menentukan Satu jalur dan sekarang kita dapat berbicara sedikit Tentang apa yang kita pikirkan empat, delapan, tahun ke depan, Daritif persensif. Jadi ya, apa pendapat dana tentang pemilihan umum ini sejauh inih dan sejauh mana prosesnya dan di mana posisi kita saat ini?

(02:25) Gita Sjahrir:

Nah, Seluruh Kampanye Pemilu Prabowo Berjalan di Belakang Melanjutkan Kisa Sukses Jokowi. Jadi, seluruh visi dan misi mereka adalah tentang itu. Jadi, Adaapa fokus unkinkan ibu kapota ke Kota lain agar-agar Pembangunan Ekonomi Yang Lebih Stabil Dan Merata Antara Pulau Jawa Dan Pulau-Pulau Di Bagian Timur.

Kemudian Ada Bana Lebih Banyak Pembicaraan Mengenai Industrialisasi Dan Peningkatan Tingkat Pendidikan Masyarakat Agar Kita Memilisi Sumber Daya Manusia Yang Lebih Kompetitif Di Masa Depan. Jadi, Sebagian Besar Kampanye ini Adalah Tentang Mempertahankan Lintasan Perumbuhan Kita Saat Ini. Dan SAYA RASA HAL ITU MUMKIN MUMKIN MENGELASKAN MENGAPA BERGUNAU BANYAK GEN Z MEMILIH MEMILIH NOMOR URUT DUA. Jadi Itulah Nomor Urutnya Dalam Kampanye. Nol dua tanya Prabowo Dan Gibran, Calon Wakil Presidenna. Dan Saat Ini, Saya Rasa Masyarakat Merasa Baik-Baik Saja, Setidaknya cerita Perkembanganya Masih Ada. Setidaknya Kita Masih Mengejar Pertumbuhan Ekonomi.

(03:29) Gita Sjahrir:

Dan Indonesia Sendiri Memilisi Kampanye Yang Ingin Kami Jalankan, Yaitu Indonesia EMAS 2045. Jadi Diharapkan Pada Tahun 2045, Kita Akan Memiliki Pertumbuhan Ekonomi Yang Setara Sanjan Negara Baru. Misalnya, memilisi pdb per kapita yang tinggi dan memilisi kualitas sumber daya manusia yang tinggi sehingga kita bisa bersaing di kancah global.

(03:52) Jeremy AU:

Menakjubkan. Banyak Sekali Yang Haruus Dibongkar di Sana. Anda Menyebutkan Angka nol dua. Bisakah anda ceritakan sedikit lebih banyak tentang apa artic angka nol dua?

(03:59) Gita Sjahrir:

Tentu Saja, Di Indonesia, Ketika Seoran Kandidat Presiden Dan Wakil Presiden Bertarung Satu Sama Lain, Mereka Mendapatkan Nomor Urut, Jadi BerapAPun Nomor Yang Diberikan eheH BADAN PEMILIHAN UMUM, SEHARURYA ITU ITU. TAPI SENA, SEYA TIDAK TAHU PASTI, SEJURNYA, PAYA AKHIRNYA, KARENA KITA BIASANYA HERYA MEMILIKI 2 ATAU 3 KANDIDAT, YA, SEBENARYA, ATAU LEBIH BANYAK JIKA dan MELIHAT KE MAMA LALUKA, KARAK BANYA BANYA JIKA dan MELIHAT KE MAMA LALUK LEBIH, Tahun Yang Lalu, Maka Itu Menentukan Nomor Berapa Yang Dipilih Orang di Surat Suara. Jadi Itulah Mengapa Berbulan-Bulan Sebelum Pemilu, Ketika Mereka Mendapatkan Nomor Urut, Misalnya. Satu Kandidat Akan Mendapatkan Nomor Urut 01. Kandidat Lain Akan Mendapatkan 02. Kandidat Lain Akan Mendapatkan 03. Mereka AkankaKiptekan Mereka, Menda Konasa, dan Kora Konasa, dan kacamata. Nomor Tersebut Sehingga Ketika dan Sampai di Tempat Pemungutan Suara, Anda Tidak Bingung Lagi, Mana Yang Benar? Karena dan Benar-Benar Memperuat Nomor Tersebut Dan Visi Dan Misi Mereka Kepada Anda Atau Memosisikan Pemasaran apa pun Pun Yang Telah Mereka Lakukan. Dan Anda Bisa Membuat Keutusan Tepat Pada Hari Itu Jeda.

Selain Itu, sangat yang memusingkan tuckatakan Bahwa Indonesia memilisi tingkat partisipasi pemilu Yang Sangan Tinggi, dan presiden presiden dan wakil presiden presiden dan wakil presiden. Kita JUGA MEMILIH ANGGOTA LEGISLATIF DAN SERINGALI ORANG MENGAKANAN Betapa PENTINGYA PEMILU LEGISLATIF. Jadi, Dalam Sistem Kami, Tidak Penting untuk Presiden Hanya Hanya Memiliki Dan Wakil Presiden. Dan Jika Anda Memilih Itu Saja. Seolak-Olah Kedua Orang ini memutuskan setiap keputusan yang Terjadi di negara ini. Dan TidaK Ada Yang Bisa Melakukan Pemeriksaan Dan Keseimbangan. Dan Secara Harfiah, Tenjak Ada Kekuatan Lain. Di Indonesia, Tidak Seperti Itu. Kami Memilisi Sistem Legislatif Dan Sistem Legislatif Tersebut Pasti Dapat Memblokir Inisiatif Presiden Atau Segala Jenis Hukum Dan Kebijakan Yang Duatang Dari Badan Eksekutif. Jadi di Situlah Banyak Memeriksa dan menyeimbangkan JagA Terjadi.

(06:00) Jeremy AU:

Jadi, Jika Kita Melihat Sistem Tradisional, Saya Pikir di Amerika, Misalnya, Mereka Membutuhkan Dua Pertiga, Misalnya. Mayoritas Akan Menjadi Ambang Batas Yang Umum untuk Jenis-Jenis Resolusi Tertentu. Ambang Batas Seperti apa Yang Kita Lhat Dalam Sistem Indonesia?

(06:15) Gita Sjahrir:

Hal ini buta tergantung Pada undang-lundang Yang Ada. Jadi, Misalnya, Seorang Presiden Dapat Mengeluarkan hal-hal-hal yang disebut perpres atuu peraturan Presiden. Jadi, Misalnya, Peraturan Tentang Nilai Ekonomi Karbon Adalah Perpres. ITU ADALAH PERATURAN PRESIDEN YANG DIURUNKAN. Nah, Tentu Saja, Bagaimana Peraturan Tersebut Dieksekusi Adalah Cerita Yang Berbeda Yang Bisa Datal Dari Tingkat Kemementerian. Jadi Tingkat Teknis. Jadi Mereka Kemudian Keluar Delan, Hei, Ini Adalah Bagaimana Kita Akan Melkansanakan Undang-Lund-Lang ini. Nah, Undang-Lang Tertentu Yang Berkaitan Pelaksanaan Undang-Lang-Lang Tersebut Dan Bagaimana Anda Menegkannya, Atau Apakah Akan Ada Hukuman Dan Sebagainya, dan Sebagainya, Yang Terjadi.

SAYA TIDAK TAHU PERSISENYA KARENA TERGANTUNG PAYA SEKTORNYA, DAN BUGA TERGANTUNG PAYA UNDANG-LUNG APA KITA LIHAT, Tetapi PADA KINAJANNYA, INI ADALAH DAPAT DAPAT MEMLOKIR UndANG-DARANG-DUNGAGAGAKI DAPAT DAPAT MELANG-DAPAT MELANG-DAPAT MELANG-DAPAT ATAUJUCIR ATAUJ Berpikir Tentang Undang-Lund, Mereka Sering Berpikir, OH, Presiden Memilisi Sesuatu Yang Terjadi, Tetapi Undang-Lunda Rona Dapat Menjadi Rumit, Bukan? Karena ini tentang, oke, Baiklah, sekarang anda telah pembuat keutusan, Dan Itulah Tujuan Anda, Bagaimana Anda Melaksanakanya? Apakah Anda Memiliki Anggraran untuk Melkansanakanyaa? Di Mana Anda Memerlukan Persetjuuan Dari Kementerian Keuangan, yang merupakan Bidang Teknisnya Sendiri, Lalu apa Hukumananya Jika dan Tidak Melaksanakanya? Lalu apa wortel dan tongkat yang dan Butuhkan untuk mempertahankanhkanhkanh hukum tersebut Dari waktu ke waktu?

Jadi Semua Itu Adalah Bagian Dari Ranah Kebijakan Publik Di Mana Memeriksa dan Saldo Dapat Terjadi.

(07:53) Jeremy AU:

Ya. Jadi ITU AKAN MENJADI BERAPA, DUA PERIGA?

(07:55) Gita Sjahrir:

SAYA TIDAK TAHU PERSIS BERAPA JUMLAHYA. Yang Pasti, Sekarang Seah Menyadar Bahwa Saya Perlu Belajar Lebih Banyak Tentang Administrasi Publik Indonesia, Karena Sayangnya, Latar Belakang Dan Gelar Administrasi Publik Saya Berasal Dari Amerika Serikat. Jadi.

(08:10) Jeremy AU:

Selamat datang di podcast ilmu politik indonesia.

(08:14) Gita Sjahrir:

Selamat Datang, Selamat Datang Untuc Mengingatkan Saya, Saya Perlu Mengulas Hal ini.

(08:18) Jeremy AU:

Ya. Namun Yang Menarik, Tentu Saja, Adaapa Pertanya Yang Muncul, Yang Pertama, Saya Pikir Ini Akan Berubah. Dan Kemudian Dari Luar Ke Dalam Seperti, apa yang Menjadi Dasar Dari Kebijakan-Kebijakan Yang Ada, Karena Tidak Semua Orang Mengenal Indonesia. Ya kan? Jadi, Bisakah Anda Menjelaskan Kedua Aspek Tersebut?

(08:34) Gita Sjahrir:

TENTU SAJA. Dasar Darak Kebijakan Sebelum Presiden Kita Yang Akan Datas, Yang Baru Saja Kita Pilih, Adalah Tentang Pembangunan Ekonomi. Dan Untuc memahami Bagaimana Segala sesuatunya diatur Saaty ini, Saya Akan Mengajak dan Sedikit Mundur Ke Belakang Sebelum Kita Memilisi Demokrasi Elektoral. Jadi Dulu, ERA SUHARTO, KARENA IA ADALAH ORANG Yang SANGAT BERKUASA, MAKA Yang TERJADI ADALAH BANYAK KEBIJAKI EKONOMI YANG SANGAT TRECEKSIONIS, SANGAT EKSKLUSIF.

Ini hanya ditujukan untuk pemain tertent, ada monopoli, karena memang begitulah adanya. Menguntungkan Rezim Dari Waktu Ke Waktu. Jadi memang Sudah Diatur Seperti Itu. Jadi, PAYA SAAT DEMOKRASI DATANG ELEKTORAL, ADA REFORMASI BESAR Yang LERJADI SECARA HUKUM, POLITIK, TETAPI KARENA ADA Begitu Banyak Reformasi Yang Masih Berlangsung Hingga Sekarang Karena. Reformasi Besar Yang Haru Dilakukan Adalah Membuka Kunci Kekuasaan, Sewingga Pada Masa Rezim Soeharto, Hanya Ada Satu Kunci Kekuasaan Yang Kemudi Mengerucut Menjadi Beberapa Kunci KeKuasaan, Baik Dikus Sekuup SowaKi.

Dan Anda Juta Berada Dalam Situasi Di Mana Sektor Publik Dan Swasta Hampir Identik Satu Sama Lain, Bukan? Jadi, unkatakan Bahwa Anda Adalah Monopoli Di Satu Sektor Di Sektor Swasta, Kemunckinan Besar Anda Memiliki Hubungan Yang Sangan Kuat Seseorang di Sektor Publik, Dan Begitula Adanya. Sekarang, Selama 26 Tahun, apa yang telah terjadi adalah pemisahan antara sektor publik dan swasta. Tentu Saja, Saya Tidak Mengatakan Bahwa Itu Berarti Jika Anda Memiliki Konekssi, ITU TIDAK AKAN MEMBURU ENGA. Hal ini Akankan Membantu dan Karena Sekali Lagi, Seperti Yang Sahakan Katakan, Anda Membongkar Banyak Hal Dan Ini Baru Terjadi Selama 26 Tahun. Jadi, Banyak Dari Reformasi TerseBut Kemudian Tentang BAbaimana Anda Memiliki Sektor Swasta Yang Sehat Yang Tidak Selalu Bergantung Pada Kebutuhan Unkiliki Kroni Dan Kebutuhan Unkiliki Konkikiki Dengani SEKGAN DENGANG SEKGANC.

Ini MASIH MERUPAKAN SEBUAH SPJALANAN. Ini selesai selesai. Hal ini masih terus terjadi saat kita berbicara. Namun, apa yang Jadi, Beberapa Kebijakan Ekonomi Menjadi Lebih Diliberalisi Sewingga Orang Bisa Makarya Ke Sektor Swasta Dan Berbisnis Dan Berkembang. Dan Masih Ada Beberapa Hal di Sana-Sini Di Mana Munckin Ada Kebijakan Proteksionis Yang Berlaku Karena, Misalnya, Jika Itu Adalah Sumber Daya Mineral Yang Ada Di Indonesia, Halu Bisa Menyah Misa Politis Juta Karanga, Bagian Dari Tanah Kami? Kita SIMPAN SAJA UNTUK Kita Sendiri. Dan Tarik Ulur Itu Akan Tetap Terjadi, Dan Itu Jagi Terjadi Di Banyak Negara Lain. Jadi di Situlah Kita Berada, Tetapi Menurut Saya Dalam 10 Tahun Terakhir, Reformasi Terbesar Adalah Hal Itu. Jadi, Agar Sektor Publik Dan Swasta Dapat BERDISKUSI PENGGAN LEBIH BAIK dan RUGA, Meliberalisasi Beberapa Kebijakan Sewingga Pemain Baru Dapat Makar KE Sektor Swasta Dan Berkembang.

(11:27) Jeremy AU: Ya. Dan Yang Menarik Adalah, Saya Telah Membaca Beberapa Analisis di Singapura Dan Saya Pikir Sudut Parat Pendiriannya. Dan Yang Menarik Adalah Bahwa Mereka Mej Melihat Kandidat Yang Diusulkan Sebagai Kandidat Kontinuitas, Saya Pikir Salah Satu Dari Dua Aspek, Bukan? Salah Satunya Tentu Saja Adalah Komitmen Terhadap Kebijakan Domestik Yang Baru Saja Anda Sebutkan. Dan Anda Tahu, Tentu Saja, Singapura Sangan Tertarik Delanan Kebijakan Luar Negeri Indonesia Karena Hal Itu Berdampak Pada Kebijakan Luar Negeri Singapura. Dan SAYA PIKIR APA Yang Ditulis Oheh Times Yang Akan Akan Saya Tautkan Dalam Transkrip Nanti, Pada Dasarnya hingga Tentanga Bagaimana, Sebenarnya Ada Dejarah Panjang Kemitraan Melalui Latiban Latiban Latiban Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Lateran Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Latian Jadi Ada Banyak Sekali Orang-Orang Lama Di Pemerintahan Singapura, Terutama Di Bidang Pertahanan, Yang Jelas-Jelas telah Kembali Ke Pemerintahan Sipil, Yang Sangan Nyaman Berja Sama Sama Prabowo. Jadi, Itu Adalah Sudut Parian Yang Menarik Dari Pemerintah Singapura.

Dan saya pikir sebenarnya apa yang dia rasakan adalah karena hal itu, mereka juga merasa bahwa calon presiden yang diusulkan akan lebih percaya diri mengenai kebijakan luar negeri dan internasional karena dia juga telah berada di luar negeri selama beberapa waktu. Jadi, Kami Seharusnya Berbeda Kandidat Lain Yang Tidak Memilisi Pengalaman Global Yang Sama. SANGAT MENARIK UNTUK MELIAT PANDI: ITU DARI NEGARA TETANGGA BAHAG BBEDA. Jadi Mari Kita Lohat Saja Bagaimana Kelanjutanya.

(12:35) Gita Sjahrir:

Ya, Singapura Adalah Sekutu Yang Sangan Penting Bagi Indonesia. Dan Saya Rasa Jika Ada Satu Hal Yang Sangan Dihargai Oheh Indonesia Adalah Hubungan Dan Kebijakan Global Dan Luar Negeri Kita Gangan Singapura Dan Asean, Bukan? Sebagai Negara Asean Terbesar. Jadi, Saya Pikir Ketika Kita Melihat Pak Prabowo, Orang-orang Ragu Perlu Memahami Bahwa Latar Belakang Beliau Adalah Seoran Yang Sangat Internasional, Bukan Hanya Karena Latihan Militer Bersama, Bukan Hanya Karena Karena Latihan, Bukan Tetapi Masa Kecilnya, Beliau Dibesarkan di Berbagai Negara. Jadi Dia Berbicara Dalam Berbagai Bahasa. Dia Sangan Nyaman Berbicara Delangan Para Pejabat Asing. Jadi, Itulah Elemen-Elemen Yang Membuat Banyak Pemimpin Internasional Merasa Nyaman Delangan Pilihananya Sabat Ini.

(13:18) Jeremy AU:

Dan Menarik BuNTUK MELIAT SISI AS. Saya Pikir Ada Dua Sisi Yang Muncul, Bukan? SAYA RASA SATU, SENA AKAN MENGIKAN BAHWA Ekonom Sangan Tulise Senang. SAYA PIKIR MEREKA, SAYA PIKIR SEBELUM PEMILU, Mengadvokasi Melawan, SAYA TIDAK AKAN MENGANAN DENGAN CARA YANG SANGAT KERAS, TAPI PASTI MEMADVOKASI DIRI SENDIRI. SAYA TIDAK TAHU. COBA BERITAHU SEYA, BERITAHU SEYA BABAIMANA dan BEMACA ARTIKEL-ARTIKEL ITU. Kami Akan Menautkan Artikel-Artikel Itu Jada. Jadi, TAPI JELAS SAYA BUukan Penggemar, SAYA AKAN MENGANAN PENONONAN PRABOWO. Dan Kemudi Pikir Pihak Lain, Saha Pikir Pihak sebagai Ragu, Adalah EH, Kita Harus Berbisnis, Karena Saya Pikir Mereka Sangan Khawatir Tentang Hubekan As-Cina Yangakan Isu Nomor Satu Bagi Mereeka. Dan Kemudian, Siapa Pun Yang Dapat Mereka Ajak Bekerja Sama Adalah Orang Yang Ingin Mereka Ajak Bekerja Sama. Pendapat anda?

(13:53) Gita Sjahrir:

Perubahan Konstitusional ini terlihat sANGAT Mengkhawatirkan BAGI BANYAK PENGATTERNAL. Dan Saya memahami hal itu. Namun, Saya Pikir apa Yang Tidak Disadar Oleh Banyak Orang Adalah Bahwa Demokrasi Indonesia Masih Sangan Muda. Masih Sangat Muda Dengan Populasi Yang Masih Sangan Muda. Jadi Mayoritas Pemilih Adalah Orang-Orang Muda Di Bawah 40 Tahun. Kita Bahkan Tidak Berbicara Tentang Gen Z. Kita Hanya Berbicara Tentang Mereka Yang Lebih Muda. Jadi Mereka Raga Tidak Memiliki Konteks Sejarah Yang Sama. Mereka Tidak Memahami Banyak Hal. Anda Tenjak bisa Mengatakan Hal Itu Hanya Tentang Indonesia Atau Bahkan Negara-Negara Lain Di Sekitar Kita, Anda Bisa Mengatakan Halu, Termasuk Tentang, Anda Tahu, Negara-Negara UNI Eropa Dan Amerika Serikat, Karaza-taKara DIMAGAR Sangat, Sangan Menarik, Bukan? Mereka lebih tua. Mereka JuGA Memilisi Banyak Beban. Mereka Rona Memiliki Banyak Rekam Jejak Yang Patut Dipertanyakan. Dan saya pikir hanya dengan melihatnya dari sudut pandang tersebut dan tidak selalu berasumsi, hei, Indonesia, mengapa Anda tidak memiliki, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan orang-orang yang memiliki rekam jejak yang berbeda, jenis orang yang ingin kita lihat, Mengapa Mereka TidaK Ada Di Sana? Dan Hanya Bersikap Sangat Realistis Dan Jagi Melihat Di Mana Posisi Kita Saat Ini.

(15:04) Gita Sjahrir:

Dan Faktanya Bagi sebagai, dan Benar. Mereka buta Berpikir Dari Sudut Parian Yang Sangan Logis, Dalam Artian Bahwa Indonesia Adalah Satu Satu Negara Terbesar Di Dunia, Yangakan Pintu Gerbang Ke Asia Tenggara. Jadi, apa Gunanya Kami Mencoba Menciptakan Gesekan Delangan Negara Yang Telah Kami Jalin Hubitugan Delannya Selama Beberapa Dekade. Tenjak Ada Keuntungan Besar Yang Bisa Didapatkan sebagai Dari Hal Ini, Begitu Baga Delana Kami. Jadi Saya Pikir Penting JuGa Untuc Melihat Bahwa Setiap Kali Kita Ingin Majelek-Jelekkan Suatu Negara Atau Kita Ingin Berasumsi Yang Terburuk Suatu Negara, Kita Bagam Haruus Memikirkan Bahwa Bahwa Bahwa Negara LaINGIUKAJUKAIK TANGAIK BAHUGAIK. Kita Semua Memilisi Sejarah Yang Kelam. Kita Semua Memilisi Masa Lalu Yang Kelam Dan, Hanya Karena Segala Sesuatunya Tidak Berjalan Sesuai Gangan Yang Diingitan Oheh Negara Lain, Bukan Berarti Masa Depan Kita Sudaa Selesai.

Dan Bagian Yang Sangat Besar Dari Hal Ini Yang Jagi Ingin Saha Tekankan Adalah Bagaimana Secara Legislatif, Partai Pak Prabowo Tidak Mendominasi. Jadi, Mereka Bukan Nomor Satu. Mereka Bahkan Tenjak Menduduki Peringkat Nomor Dua. Dan Itu Adalah Bagian Yang Menjadi Sangan Menarik Karena Orang Berpikir, OH, Jika Anda Memilih Dia, Anda Haru Memilih Partainya. Dan ITU TIDAK BENAR DI INDONESIA, FAKTERANA ADALAH MAYORITAS ORANG MEMILIH PARTAI MANA PUN KUAT DI DaERAH MEREKA. Jadi Itulah Yang SAYA MAKSUD.

Ya, Di Situlah Sua Berbicara Tentang memeriksa dan menyeimbangkan. Jadi, Mereka Mungkkin MenyUKai Persona Dan Mereka Mungkkin MenyUKai Visi & Misi Dari Satu Kandidat Presiden, TAPI TIDAK OTOMATIS MEREKA AKAN MEMILIH PARTAI KANDIDAT TERSEBUT, YANG, MENURUT SENA, JIKA DAN BERISALAM KANI KANKUS AMERIK, YANG, MENIRUT SENA, JIKA DAN BERIASALAM KANI KONIKAK Amerika Serikat, Anda Munckin Berasumsi Bahwa Memilih Kandidat Berarti Memilih Partai. Dan ITU TIDAK SELALU Terjadi di Banyak Negara Lain, Termasuk Indonesia.

(16:45) Jeremy AU:

Ya, Saya Pikir Itu Menarik Karena Polarisasi, Pemilahan Diri Itu Jelas Jelas Jauh Lebih Banyak, Signifikan di Barat, Misalnya. TAPI SAYA PIKIR HAL ITU MASIH BARU DI Asia TENGGARA. SAYA SUKA GANGAN APA YANG ASA KATIKAN, INI ADALAH MASA LALU dan MARI KITA LIHAT APA BAHANG AKAN Terjadi di Masa Depan.

Dan SAYA SANGAT MENYUKAI KALIMAT YANG dan KATAKAN TENTANG INDONESIA 2045 DALAM HAL TUJUAN. Bisakah anda berbagi lebih banyak tentang hal itu? Seperti, Tentu Saja Itu Sangat Aspiratif. Jadi, Itu Adalah Waktu di Masa Depan, Tapi Saya Hanya Ingin Tahu, Seperti, Bagaimana Penggunayaa? Apakah itu lebih seperti manifesto umum atuu, ya. Maksud Saya, Karena Sahah Tidak Mendengarnya Setiap Hari. Ya.

(17:19) Gita Sjahrir:

Kata-Kata Itu Sendiri Rada Dalam Bahasa Indonesia, Yaitu Indonesia Emas, Yang Berarti Indonesia Emas. Jadi Saya Tenjal Terlalu Yakin Apakah Kami Menggunakan Kata-Kata Dalam Bahasa Inggris Sebagai Arahan Yang Jelas Yang Kami Sampaiikan Secara Secara Eksternal Kepada Media Semua Asing. SAYA RASA TIDAK. SAYA PIKIR ITU SANGAT BANYAK DIGUNAKAN SECARA INTERNAL. Dan Saya Rasa Sebagi Besar Dari Itu Adalah Untukur Memiliki Prinsip Panduan Bahwa untuk 20 Tahun Ke Depan, 21 Tahun Ke Depan, Kita Akankan Bertjuuan Unkiliki Ekonomi Maju Maju Malu Malu. Jadi PDB per Kapita Yang Lebih Tinggi, Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Lebih Tinggi, Model Indonesia Emas Bahkan Berbicara Tentang Memiliki Jaringan Listrik Delangan Emisi Nol.

Jadi, Pada Dasarnya, Bagaimana Anda Membawa Diri dan Ke Tingkat Ekonomi Yang Canggih? Dan Saya Rasa Sangan Mirip Gangan Banyak Negara Yang Mengalami Jebakan Pendapatan Menengah, Model Ini Adalah Aspirasi Yang Cukup Umum UNTUK DISTIKA. Jadi, Saat ini, Indonesia Emas Benar-Benar Digunakan Di Sektor Publik Dan Swasta Sebagai Pengingat Bahwa apa pun Kita Lakukan Sabat Ini, Kita Haru Berusia Keras UNTUKAI LEDONESIA YANG LEBIH BAIK BAIK LEAIK LEAK LEAK LEAK LEAKA.

(18:31) Jeremy AU:

Ya. Dan SAYA Pikir, Itulah Bagian Yang Menarik, Bukan? Karena, Ada Impian Amerika Dan Tentu Saja Ada Bua Impian Tiongkok Yang Dicanangkan Oheh Xi Jinping. Jadi Saya Rasa Singapura MEMA MEMILIKINYA. Jadi Saya Rasa Menarik untuk melihat manifesto berbagai atuu slogan yang Ada di Sana, Tentu saja Dari sudut pandang Kampanye. SAYA RASA SATU HAL Yang BERDAAT SAYA PENASARAN ADALAH, BABAIMANA HAL TERSEBUT DIMAINKAN DI BERBAGAI WILADAH DI INDONESIA? Karena Indonesia Sangan Luas, Adaapa Pulau Yang Anda Sebutkan Sebelumnya, Jawa versus Sisi Timur. Jadi, Bagaimana Visi ini Diterapkan di Berbagai Provinsi Yang Berbeda?

(19:05) Gita Sjahrir:

Seperti Yang Saya Katakan Di Podcast Sebelumnya, Indonesia Secara Alami Terdesentralissi. Jadi Bayangkanlah Sebuah Wilayah Yang Hampir Mirip Gelangan Amerika Serikat, Karena Jika Anda Pergi Dari Satu Ujung Ke Ujung Lainnya Di Indonesia, ITU SEPERTI PENERBANG SELAMA ENAM ENAM. Jadi Sangan Panjang Dan Sangan Terdesentralisi Dan Terpecah-Pecah Dan Ada 17.000 Pulau. Mayoritas Tidak Berpenghuni, Tapi dan Masih Melihat Lahan Yang Sangan Luas. Tidak Hanya Sangat Luas, Anda MEMA MEMILIKI KERAGAMAN YANG EKSTREM, BUukan? Jadi Ada Apa, Saya Bahkan Tidak Tahu Lagi, Seribu Bahasa Yang Digunakan, Berbagai Agama, Etnis, Dan Sebagiinya, Dan Sebagiinya. Jadi Sangan Beragam, Sangan Kaya. Namun, Hal Tersebut Memelololaan Negara Ini Jagi Sangat Menantang. Dan SAYA PIKIR Ketika Kita Berpikir Tentang Indonesia Emas, Hal Itu Munckin Dapat Menjelaskan Mengapa Presiden Kita Saik Ini, Jokowi, Sangan Menangkap Kita Kita Kota, Yang, Meskiuni Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Membangun Apa Pun, Membangun Kota Apa Pun, Tidaklah Instan. Anda Tidak Bisa Melakukannya Dalam Satu Tahun, Tapi Munckin Ada Penikanan Seperti Itu Karena Diaina Untkin Memindahkan Ceriita Pembangunan Ekonomi.

Jadi Tidak Hanya Berdasarkan Pada Satu Wilayah Yang Kita Miliki Saat Ini, Yaitas Pulau Jawa Dan Bali, Yang Sebenarnya Bisyebar, Bukan? Jadi, misalnya, unkit ibu kapota baru, di Satu Sisi, dia membayangkanya mirip gangan Washington, DC Jadi Pusat Pemerintahan, Dan Secara Psikologis, Misalnya, diaa puanga, Terjadi, Benar-Benar Harus Terbang Ke Sini Untuc Menyelesaan Pekerjaan? Karena saat ini, semua semerintah daerah haru terbang ke jakarta unkUk Menyelesaik Pekerjaan, Bukan? Kenapa Tidak Pernah Sebaliknya? Dan Itulah Salah Satu CARANYA. Tentu Saja Itu Bukan Satu-Satuya Cara. TAPI ITU SALU SATU CARANYA. Dan Itu RuPA Merupakan Salah Satu Konsep Yang Paling Muda Secara Politer, Tidak Hanya Bagi Para Pemilih, Tapi Jaga Bagi Para Administrator Lainnya. Seperti, Itu Adalah Gambaran Yang Sangan Jelas. Dan Kemudian, Tentu Saja, Setelah Itu, Anda Memiliki Industrialisasi, Anda Memiliki Segala Macam Layanan Sosial Untuce Menghilangkan Kemiskinan. Saya Pikir Dalam 10 Tahun Terakhir, Mereka Telah Melakukan Pekerjaan Yang Baik Dalam Upaya Menghapus Kemiskinan Di Banyak Desa. Karena Sekali Lagi, Kita Melihat Ribuan Pulau, Dan Itu Adalah Berbagai Tingkat Pendapatan, JagA Berbagai Tingkat Aktivitas Ekonomi, Bukan? Jadi Itulah Tantangan Dalam Indonesia Emas.

(21:33) Jeremy AU:

Ya, Saya Pernah Berada Di Dc Dan Saya Pikir Itu Adalah Analogi Yang Bagus Yang Baru Saja dana Karena Ketika Sana Ke Sana Untama Kalinya, SEJUJURNYA SEKITAR SEBILAN YANG LALU, SENA PIKA SANGAT SANGAT SEKITER SEBILAN YANG LALU, SENA PURA SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT SANGAT Dan SAYA PIKIR BANYAK KRITIK TENTANG DC ADALAH SESUatu Yang SENA DENGAR, ATTAK IBU KOTA BARU INDONESIA INI, KARENA SAYA PIKIR PICIR PERHITUNGANYA SAMA, YIIMU SECARA POLITIS DI MANA PUSAT Gravitasinya? Jadi Pada Saat Itu, Washington DC Lebih Banyak Berada Di Tengah Daripada Di Pesisir Pantai Sampai Mereka Memiliki Kesempatan Untuc Membangun Kota Dari Awal. Dan Jelas Sekali Ketika Mereka Melakukannya, monumen-monumen Itu Ada di Sana Karena, Saya Bisa Bisa Membayangkan Membangun Monumen-Monumen Itu Di New York Tidak Mungkin. Sebagai Contoh, Tenjak Ada Cukup Ruang Untuc Lincoln Memorial Atau, Untak MLK, Martin Luther King. Jadi Saya Pikir Itu Hanya Bagian Yang Menarik Di Mana Saha Pikir Washington DC, Sebuah Kota Yang Sangan Fokus Pada Tata Kelola Negara, Yang Menarik. SAYA PIKIR KITA AKAN MELYAT HAL ITU DI MALAYSIA JUGA, KL, MEREKA JUGA PINDAH KE LUAR KOTA.

(22:24) Gita Sjahrir:

Ya.

(22:24) Jeremy AU:

Jadi, Saya Pikir Itu menarik untuk melihat bahwa ya, Itu adalah keutusan Yang Umum. Jadi Saya Tidak Yakin Mengapa Hal Ini Mendapat Begitu Banyak Kritikan. Saya Merasa, Tidak, Saya Pikir Ini Adalah Keutusan Yang Umum. Maksud Saya, Banyak Negara Yang Memindahkan Ibu Kota Mereka Ke Luar Kota Ekonomi Mereka. Jadi Satu Aspek Yang Menarik Yang Membuat Sayaat Penasaran Adalah, Ketika Anda Melihat Masa Depan, Tentu Saja, Bagaimana Kita Melihat Hal Ini Dari Generasi Ke Generasi?

Jadi Gen Z Sedang Terjadi. Kita Sudah Membahas Tentang Tiktok Di Episode Terakhir. Jadi, Misalnya, Saya Kira Semua Orang Akan Menggunakan Tiktok Sekarang, Saya Kira, Dalam Lima Tahun Ke Depan, Apakah ITU AKAN MENJADI SALU SATU HAL YANG PENTING? Seperti, Bagaimana Kita Melihat Perubahan Generasi Munckin? Dan Munckin Pemilihan Umum, Munckin Itu Sebabnya Kami Mengatakanyaa, Tapi Munckin Juta, Bagaimana Mereka Berkomunikasi Satu Sama Lain.

(23:03) Gita Sjahrir:

Ya, Dan Itulah Mengapa Sangat Penting BAGI NEGARA MANAPUN UNTUK BERVESTASI DI BIDANG Pendidikan. Nah, Kali Ini, Pencalonan Prabowo, Mereka Memilisi Pemilih Terbanyak Dari Gen Z. Jadi Gen Z Adalah Pemilih Terbesar Dari Kubu Pak Prabowo. Dan Banyak Orang Yang Hanya Menggaruk-Garuk Kepala. Mereka Tidak Mengerti. TAPI SEKALI LAGI, BABI SENA, HAL INI SEBENARYA CUKUP BISA DIMENGERTI KARENA SECARA KOMPARATIF, SELURUH HAL KAHANG DISAMPAIKAN PAK PRABOWO ADALAH TENTANG MEMPERTAHANANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN EKONOMI SAHI INI. Jadi, Mempertahankan Apa Pun Yang Telah Dilakukan Pak Jokowi Delangan Baik Danus Melakukanyaa Huncga Kita Prencapai, Cerita Pembangunan Yang Sama Delangan Negara Maju. Dan Itu Sebenarnya Sangan Muda Dipahami Oheh Anak Muda, Terutama Pemilih Pemula. Dan

(23:48) Gita Sjahrir:

Secara Komparatif, Jika Anda Melihat Kandidat Lain, Mereka Jaga Kuat. Mereka Adalah Orang-orang Yang Dihormati Oheh Masyarakat. Namun, Dalam Hal Cerita Dan Dalam Hal Betapa Mudaahnya Bagi Pemilih Pemula Unkukeminya, Mereka Hanya Beribih Lebih Banyak Pemahaman Tentang Apa Visi Dan Misi Mereka, Apan Yang Ingin Mereka Lakal, Apa Kebi Kebi. Dan Secara Umum, Ketika Anda Berhadapan Gelan Populasi Pemilih Yang Sangan Besar Dan Antusias, Pesan Yang Jelas, Akan.

(24:15) Jeremy AU:

Ya.

(24:16) Gita Sjahrir:

Pesan Yang Jelas Ketika, Sayair Pikir Semakin Banyak Media Sosial Yang Dikonsumsi, Sayangnya, Seperti Semakin Rendah Rentang Perhatian Kita, Jadi Kandidat Mana Pun Yang Dapat MANGAJ PEANDANG PERHATIAN ITU UNTUK SEMENATA SEMEMENA SEMENATA SENSATA SUMENTA SEMENATA SENSATA SENSATA SENUKAS SEMENTA SEMENTA SEMENTA SEMENTA SEMENTA SUMENTA SUMENTA SUMENTA SENUKAT SEMENTA SEMEMA Jelas, Kita Minjkin Akan Bangkit.

(24:33) Jeremy AU:

Benar.

(24:34) Gita Sjahrir:

Saya Pikir, Ketika Kita Melihat Politik, Sangan Penting Untukur Mengedukasi Masyarakat, Mengedukasi Masyarakat, Mengedukasi Anak-Anak, Mengedukasi Jen Z, Terutama Mengedukasi Jender Kita buta tidak jatuh ke dalam pola pikir yang Mengatakan Bahwa, hei, SATU ORANG BISA MENYELAMATKAN SELURUH BANGSA, ATAU SATU ORANG ADALAH KUNYADA, KARENA HAL TERSEBUT SAMA SEKALI TIDAK BENAR. Di Sana, Saya Cenderung Mengatakan, Ya, Jika Indonesia Berantakan, Itu Karena 285 Juta Orang Yang Membantu Mewujudkanya. Jadi, Saya menolong fulkaya karena cara sistemnya diatur. FAKTERANA ADALAH, TIDAK BENAR BAHWA HERU SATU ORANG DI Negara Demokrasi Elektoral Yang Bertanggung Jawab. Salah Satu Tantangan Besar utuk Menjadi Pemilih Pemula Adalah Menyadar Bahwa Mereka Meja Memiliki Andil Dalam Menentukan Ke Mana Arah Negara Ini, Suka Atau Tidak Suka, Bikan? Dan Itu Berasal Dari Banyak Hal. Bukan Hanya Gelangan Memilih Calon Presiden ATAU CALON ANGGOTA LEGISLATIF. Bukan Hanya DGANGAN MEMBARI PAJAK, TAPI BANYAK HAL. Jadi Apa Yang Anda Lakukan Di Komunitas Anda? Bagaimana Anda Memahami Bagaimana Ceriita Pembangunan Di Daerah Anda? Seperti, apa yang meredang dilakukan di kota anda? Apa yang dapat anda lakukan, sebelum perkaukanya. Biarkan Aspirasi Anda Terdengar, Seperti, Lakukan, Misalnya, Di Kota Anda Atau Di Komunitas Anda, Atau Bahkan Di Tingkat Kota Anda, Bagaimana Hal-Hal Tersebut Diahkan.

Jadi, Orang Biasa Munckin Bisa MenGetahUi, Siapa Saja Pengangan Kambil Utama Utama Dan Apa Yang Bisa Mereka Lakukan Untuce Menghentikan Sesuatu. Jadi Masyarakat Dapat Menghentikan sesuatu, Dan masyarakat sada dapat memulai sesuatu dan lebih sadar angan hal itu dan memahami bahwa anda memilisi tugas. Dan SAYA PIKIR INI ADALAH BAGIAN DI MANA, TAMPAKYA ADA KETRUTUTUSAN DI BANYAK NEGARA DI MANA ENA, PARA PEMIMPIN ENA Berusia 80 Tahun, Tetapi Pemilih Anda Berusia 21 Tahun. Benar, Kan? Dan Kuncinya Adalah, apa yang dan Lakukan uukur memahamininya? POPULASI YANG SANGAT BESAR INI, KARENA MEREKA AKAN TERUS ADA, MEREKA AKAN TERUS ADA. Sekarang Gelanan Perawatan Kesehatan Yang Lebih Baik dan Jaga Harapan Hidup Yang Lebih Tinggi, Mereka Bageka Akan Produktif LeBih Lama.

Dan Mereka Akan Mengalami Perkembangan Ekonomi Yang Biasianya Terjadi Jika Sebuah Negara Menjadi Lebih Kaya, Maka Anda Akan Mendapatkan Pendidikan Yang Lebih Baik. Mereka BUGA AKAN LEBIH Terdidik Dan Memahami Hal-hal, Tertentu Yang Tenjak Sesuai Standar Mereka. Apa yang Akan dana lakuan gargan hal tersebut? Jadi Saya Pikir Sangat Penting untuk Selalu Tidak Melihat Gen Z Sebagai Sebuah Ceriita Yang Bisa Mangang Delan Cepat. Jadi, Biarkan SAYA MENCOBA MEMENANGKAN HATI MEREKA DALAM SATU PEMILIHAN DAN KEMADIAN MENGACAUKANNAA. Namun, Kita Harak Benar-Benar Menyadari Bahwa Ketika Kita Membangun Sebuah Negara, Kita Membangun Generasi. Ini Adalah Tentang Orang-Orangnya Terlebih Dahulu. Ini Bukan Tentang Negara, Karena Negara Hanyyalah Negara. Salah Satu Buku Terbaik Tentang Hal Ini Adalah Bayangkan Komunitas Karya Ben Anderson. Dan ini adalah tentang itu, karena komunitas pada dasarnya adalah sebuah struktur masyarakat. ITU DIBUAT DAN KEMADIAN SECARA HUKUM KITA MENGURNYA SEHINGGA MENJADI SEBUAH NEGARA. Namun Pada Akhirnya. Anda Haru Selalu Berpikir Bahwa Semua Keutusan Ini, Semua Kebijakan ini, Semua Ide ini, Semua Indonesia EMAS 2045 ini Adalah Untucas Masyarakat. Ini haru menetes ke tingkat rakyat.

(27:44) Jeremy AU:

Benar. Dan, Satu Aspek Yang Yang Menarik Tentang Hal Itu, Tentu Saja, Saya Ingin Tahu Apakah Anda Memiliki Pendapat Tentang Generasi Alfa?

(27:50) Gita Sjahrir:

Ya ampun. Oh, TAPI MEREKA ADALAH KEPONKAN SENA, KEPONKAN SENA DAN KEPONKAN SAYA.

(27:54) Jeremy AU:

Ada Kecurigaan Tentang Bagaimana, Ada Kecurigaan Tentang Bagaimana Hasilnya?

(27:58) Gita Sjahrir:

MenuruK Saya, Setiap Generasi Akan Selalu Memiliki Bentuk Idealisme Yang Berbeda. Dan Itu Adalah Hal Yang Baik. SAYA TIDAK MENGERTI MENGAPA KITA MENJADI BEGITA PAHIT DAN MENGANAN KEPADA MEREKA, OH, TIDAK INGIN HAL-HAL YANG LEBIH BAIK. ITU SANGAT MENYEDIHKAN. Itu Hanya Trauma Kita Yang Berbicara, Bukan? Kita Kecewa, Jadi Kita Merasa Perlu Melampiaskanya Kepada Orang Lain, Tapi Sebenarnya, Ada Baiknya Gen Z Memiliki Idealisme Sendiri. Bagus Sekali Gen Alpha Memilisi Idealisme Sendiri di Masa Depan. Dan Itulah Yang Terjadi Seiring Delangan Perkembangan Dunia Yang Diharapkan Akan Menjadi Lebih Baik, Lebih Aman, Dan Lebih Sadar. Saat ini, dan tidak bisa hanya melihat cerita ekonomi karena semakinin kaya suatu negara, semakins berpendidikan, semu anda menyadari bahwa dana menghinginkan hal-hal-hall dalam hidup anda.

Dan Saha Rasa Anda Tahu, Sebagai Seoran Pemimpin, Tugas Anda Adalah Memastikan Bahwa Orang-orang dana Dapat Mengaktualisikan Diri Mereka, Bahwa Orang-ork Bersa Tidak Hanya Bertahan Secara, Numan Jug. Dan Saya Rasa Seringkali, Bagi Negara-Negara Yang Terjebak Dalam Jebakan Pendapatan Menengah, Sangan Memahami Mengapa Hal Ini Terjadi. Ingin Fokus Pada Yang Pertama, Tentu Saja, Anda Haruus Menghapatkan Kemiskinan. Orang-orang hidup Hidup Secara Fisik, Dan Hal Ini Sangan Sangan Penting Bagi Indonesia, Misalnya, Akan Ada Langkah-Langkah Agresif Unkatasi Mengejek Karena Hal Ini Merupakan Mangalah Yang Sangan Memilukan Dirukan Negari Kita Kita Kita Kita, Dianga Kita Kita Kita Kita Kita, Dianga Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita, Dianga Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita, Dianga Kita Kita Kita Kita Kita Kita Kita, Dianga, Kehidupan. Seperti Bayi Yang Diberi Makan, Dalam Situasi Yang Sangat Miskin, Air Beras Karena Ibunya Secara Fisik Terlalu Kelaparan Unkule Asi. Jadi, Anda Harus MenyelesAikanya. Kemiskinan Haru Diberantas. Dan Setiap Bayi Yang Lahir Harus Memiliki Kesempatan untuk Tumbuh Dengan Sehat, Baik Secara Fisik Maupun Mental, Bukan? TAPI SETELAH ITU, SETELAH ENA MEMILIKI ITU, MAKA INULAH SENTANA BULUT STORA PERKOTAAN PERTAKEKAN.

Dan Apa Yang Dapat Anda Lakukan Untukur Masa Masyarakat Anda Menjadi Lebih Terdidik? Apa yang dapat anda lakukan agar mereka dapat mengaktualisasikan diri? Apa Yang Dapat Anda Lakukan Agar Mereka Berkembang Di Sektor Apa Pun Yang Ingin Mereka Geluti? Agar setiap Orang Yang Yang Lahir Titu Berpikir, OH, Tidak, Karena Saya Lahir Dalam Situasi Seperti Ini, Saya Akan Terus Seperti ini Selama Beberapa Generasi Ke Depan. Sewingga Mereka Setidaknya, Seperti Yang Anda Katakan Sebelumnya, Kita Memiliki Impian Amerika. Kita memilisi mimpi ini dan agar Mereka MEMILIKI MIMPI MEREKA. Benar, Kan? Sewingga Ketika Mereka Lahir, Mereka Tidak Berpikir, OH, Tidak, Saya Terjebak di Sini. TAPI MEREKA BISA BERPIKIR, KE MANA SAYA BISA PERGI SELANJUTYA DI MASA DEPAN? Saya Pikir Begitu Banyak Dari Pembuatan Kebijakan Ini Adalah Tentang Mengatur Panggung Sewingga Orang Dapat Mengaktualisasikan Diri. Mudaah-Mudahan, Dan Semoga Kita Bisa Melakukannya Pada Tahun 2045 Atau Setidatnya Sampai di Sana.

(30:25) Jeremy AU:

Benar. SAYA RASA MANA SUDAH BEBERAPA KALI MENYEBUT TENTANG JEBAKAN KELAS MERENGAH, DI PODCAST INI DAN EPISPE-EPEPISODE SEBELUMYA. Jadi Saya Agak Penasaran Tentang Munckin Apa Yang Menjadi Perhatian Di Sini Dan Apa Yang Dimaksud Delan Jebakan Kelas Menengah.

(30:36) Gita Sjahrir:

Ya. Jadi Jebakan Pendapatan Menengah Secara Harfiah Seperti Namanya, Yaitu Ketika Sebuah Negara Secara Fisik Tidak Bisa Keluar Dari Tahap Pendapatus Menenggah. Jadi, Dalam Hal PDB per Kapita, Misalnya, Berada Di Bawah $ 10.000 PDB per Kapita, Dan Mereka Masih Memilisi Kemiskinan Di Kantong-Kantong Tertentu. Mereka Memilisi Masalah Dalam Mendidik Masyarakatnya. Jadi Sangan Tidak Merata. Jadi Ada Banya Ketidatsetaraan, Tapi Dasar Dari Semua Itu Adalah Pendidikan Yang Tenjak Cukup Baik. Dasarnya Adalah Tingkat Pendidikan Yang Buruk Dan Rendah, Jadi Ini Biasanya Terjadi Di Mana Jika Anda Bisa Mendapatkan Pendidikan Privat, Maka YA, Tentu Saja, Anda Mungkkin Bisa Menendapatkan Tutriah Tutorkan Orang-orang Benar-Benar Berjuang Untuce Bertahan Hidup.

Jadi, ini adalah hal-hal-hal yang biasanya terjadi pada negara-negara yang Berada dalam situasi pendapatan menengah, Sewingga mereka berjuang unkukan menemukan cara ukak naik kelas. Sekarang, Tantanganya Adalah, Bagaimana Cara dan Naik Kelas? Dan Memastikan Bahwa Semua Orang Ikut Naik Bersama Anda, Karena Tidak Selalu Berarti Bahwa Jika Anda Meningkatkan PDB, Maka Semua Orang Harus Menjadi LeBih Baik. SEKARANG, ENA HARUS MENCARI TAHU BAGAIMANA CARANYA AGAR UANG TERSEBUT MENGALIR KE BAWAH, MODAL MODAL BAGAIDA SEMUA ORANG, TERMASUK YANG PALING BAWAH. Dan SAYA SANGAT PERCAYA BAHWA MANA HARUS BERKERJA PAYA Mereka Yang Paling Terpinggirkan, Orang-orang Yang Mengalami Tantangan Paling Besar Unkat Mengangkat Semua Orang.

(32:00) Jeremy AU:

Benar.

(32:01) Gita Sjahrir:

SEKALI LAGI, KEMBALI KE INISIFIF SEPERTI IBU KOTA BARU ATAU, INDUSTRALISASI ATAU, Pembangunan Perkotaan, Dan Sebagiinya, Dan Sebagiinya. Pada Dasarnya, Menurut Sah, Itu Adalah Solusi Jangka Menengah Tutkat Mengangkat Masyarakat Di Kantong-Kantong Tersebut, Masyarakat Di Daerah-Daerah Tersebut, Bagaimana Anda Bisa Mengangka Mereka? Sewingga Secara Ekonomi Dan Pendidikan. Mereka Bergerak Naik Bersama Negara Karena Jika dan Berbicara Tentang Pdb, Misalnya, Di Indonesia, PDB Sebenarnya Suda Cukup Besar, Tentu SaJa, Untak Negara Sebesar Ini, Munckin Bisa LeBih Besar Lagi, Buji? Namun Peranyanya Adalah, Ketika Kita Terus Bertumbuh, Lalu Bagaimana Cara Memua Orang Agar Tidak Memilisi Tingkat Kemiskinan dan Tingkat Pendidikan Kahara Sangat Rendah, Dan Semua FAKTOR KAHAKAN KAHAIG COLAUG COLAGAG NEGARA, DAN SEMUA KAHAKAN KAHAKAN KAHAKAN KAHAGAUG KAHAUG KAHAUG KAHAUG KAHAGAKAN, Tahap Ekonomi Maju.

(32:51) Jeremy AU:

Ya, Maksud Saya, INI, Terdengar Mirip Gelan Kisa China Dalam Hal Ekonomi, Bukan? SAYA PIKIR ADA PERUMHUHAN LUAR BIASA. Jadi Mereka Melakukan Pekerjaan Yang Luar Biasa Di Sisi Perumpuhan Ekonomi. Namun, PENGAN PEMERINTAHAN XI JINPING, SEDA RASA ADA FOKUS BESAR UNTUK TIDAK HERYA MENUMBUHKAN PERMONOHIAN EKONOMI, TAPI BAGAAIMANA NEBAIMANA BAHWA TERSEBUT TERSEBUT DIALOKASANIKA SECARA ADIL.

Namun Sepertinya, Beberapa Langkah Yang Telah Mereka Lakukan, Paparan Kumulatif Dari Hal Tersebut Telah Menciptakan Krisis Pengangguran Yang Kita Hadapi Saik Ini Dan Perlambatan Ekonomi. Jadi Saya Pikir Ini Seperti Goldilocks, Seperti dan Tidak Ingin Memilisi vr Yang Terlalu Panas Atau Terlalu Dingin, Seperti Apa Kebijakan Tengah Yang Mempulika dan Keduanya Keduanya, Yaitu Memiliki, Dan BuaKaKanana didistribusikan Secara Merata, Munckin Di Seluruh Wilayah, Di Seluruh Kelas Sosial, Dan Ini Bukanlah Serangkaian Kebijakan Yang Mudah Dilakukan, Jadi Paru Pekerjaan Yang Mudah, Tenu Saja, Nadi Bukan Dangan Dahu Yang Muda, Tenu Saja, Tentu Saja, Tentu, Tentu Saja, Tentu, Tentu Saja, Tentu Saja, Tentu, Tentu Saja, Tentu, Tentu Saja, Tentu, Tentu Saja, Tentu Saja, Tentu.

(33:38) Gita Sjahrir:

UNTUK SIAPA SAJA.

(33:39) Jeremy AU:

UNTUK SIAPA SAJA, BENAR. Dan Rona, Hanya Karena ini Adalah Kebijakan Yang Baik, Bukan Berarti Secara Politer Juga Memungkinkan.

(33:44) Gita Sjahrir:

Ngomong-Ngomong, Saya Senang Anda Menyebutkan Hal itu. SAYA SANGAT SENANG ENA MENYEBUTKAN HAL ITU KARENA SAYA PIKIR TERKADANG SEBAGAI WARGA KOTA, SAYA HANYA WARGA KOTA. SAYA BUukan SEORANG PRESIDEN. Sebagai Contoh, Ada Banyak Hal Yang Terjadi Di Latar Belakang Yang Yang Membutuhkan Gelar Master untuk memahamininya. Dan Itu Adalah Banyak Seluk-Beluk Yang Terjadi. Jadi, Sekali Lagi, Dunia Juta Yang Lebih Transparan. Di Satu Sisi, Anda Bisa Berterima Kasih Kepada Sosial Sosial untuk ITU. Benar. Dan Bagaimana Berita Disebarluaskan DGan Lebih Cepat. SAYA PERCAYA BAHWA Para Pembuat KEBIJAKAN DI MASA DEPAN MEMILIKI TANGGUNG JAWAB UNTUK JUGA MENJELASKAN LATAR BELAKANG DENGAN Cara Yang Muda Dicerna Dan DiMengerti Oheh Masyarakat, Karena apa pun Pun Yang Ingin DissembuniKan Akan Terjadi.

(34:30) Gita Sjahrir:

Jadi, apa punang yang Dipikirkan Orang, Selamat Dataang Di Era Digitalisi, Di Mana Jangan Terlalu Kaget Jika Ada Orang Yang Yang Mengantar Kotor Kotor dan Keesokan Harinya, Dana Temuy Temong Temgut Temgut Temgut Temgut, Sama Sekali Berbeda. Benar Kan? Jadi Saya Pikir Orang-orang Rona Perlu Memahami Bahwa Seiring Delangan Bertambahnya Penduduk Yang Lebih Muda Dan Raga Memilisi Cita-Cita Yang Berbeda, Mereka Hapi Tetap Melayani Penduduk Tebut. Jadi Mereka Rona Perlu, Munckin, Mengubah Cara Mereka Berkomunikasi, Berpikir Unkomunikasi Dalam Format Yang Berbeda, Delangan Cara Yang Berbeda, Tidak Hanya Melalui, Menulis Esai Di Luare Negeri, Papi Juga Video Juga.

(35:09) Jeremy AU:

Ya.

(35:09) Gita Sjahrir:

ATAU YouTube ATAU SEMACAMYA. Tidak, ini Penting Karena Faktanya Seperti Yang Selalu Saya Katakan, Jika Para Pemimpin Tenjak Berkomunikasi Gelan Baik, Maka Orang Akan Berasumsi. Dan dan tidak ingin membiarkan iring membuat asumsi tentang cerita anda karena itu bukan milan dan biarkan mereka berlari ke Kota Dengan Itu karena tidak era yang tahu lada-cua. Jadi Itulah Yang Selalu Saya Katakan, Seperti, Mungkkin Cara Pemimpin Perlu Berkomunikasi Sekarang, Dan Saya Pikir, Seperti, Misalnya, Tempat-Tempat Seperti Amerika Serikat Diikatur Mana, dan dan MEMILIKI MEMILIKI. Mereka MUGA MEMILIKI, Orang-orang Yang Lebih Muda. BABAIMANA MANA Mengkomunikasikan Berbagai Hal? Formatnya Bagaimana? Bahasa apa Yang Anda Gunakan? Apakah dana Dapat Melakukanyaa Delangan Yang Sederhana Dan Menarik Serta Mudah Dimengerti Sehingga Mereka Terkarat Untkelajari Lebih Lanjut. Benar Kan? Karena Jika Anda Tidak Dapat Membuat Orang Tertarik Gangan apa pun Pun Yang Anda Katakan, Tidak, Mereka Tidak Akan Menonton Video YouTube dan Selama Satu Jam Karena Tidak Ada Guyanya. Jadi, ini adalah tentang memikatur orang unkin ingin mencetahui cerita anda.

(36:08) Jeremy AU:

Benar. Nah, Jika Biden Ada Di Tiktok, Maka dan Jagi Haru Begitu, Bukan? Jadi.

(36:12) Gita Sjahrir:

Ya Ampun, ITU Liar. Kau Benar. AKU LUPA TENTANG ITU.

(36:16) Jeremy AU:

SAYA RASA INI ADALAH CARA YANG BAGUS UNTUK MENTUKHIRI WAWANCARA INI. Terima Kasih Banyak, Gita, Karena Telah Berbagi Mengenai Masa Depan Sistem Politik Indonesia, Dan Jaga Masa Depon Ekonomi Indonesia Setelah Pemilihan Umum Berakhir.

(36:26) Gita Sjahrir:

Doakan Kami Twtkonesia Emas.

Sebelumnya
Sebelumnya

David Zhou: Kepemimpinan Pemikiran Silicon Valley, Pembangunan Komunitas di Deck & Perausaan Pemula Yang Berinvestasi Di Dana VC - E388

Berikutnya
Berikutnya

Ameer Jumabhoy: Merevolusi Industri Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai Turis, Pilihan Sulit Pandemi & Ketangghugan Pribadi Bersama Keluarga - E390