Indonesia: Prabowo Tentang "Standar Ganda" Barat, Rencana Induk Kota Jakarta & Investasi Microsoft Senilai $ 1,7 Miliar Bersama Gita Sjahrir - E422
"Banyak Sekali Masalah di Indonesia Yang Bisa Diselesaan Jika Ada Kememaan Politik, Tapi Saya Terus Tertawa Tentang Bagaimana Kita Menembak Kaki Kita Kita Kita Kita Melikanh Hal-Hal Yak Baik, Dan Kemudian Kita Melkan Melakukan Yahang Baik, Dan Kemudian Kita Melaki Yahang Yahang Baik, Dan Kemudian Kita Melikan Yarny Yodal Baik, Dan Kemudian Kita Melikan Yahang Yaik Baik, Dan Kemudian Kita Melaki Yarny Yarny Kemudi, Dan Kemudi Kita MELAKAN YAHANG BAIK, Dan KEMUGAN KITAKAN MELAKAN, DANKAN KEMUGAN MELAKAN, DANKAN KEMUGAN MELAKAN, DANKAN KEMUGAN MELAKAN, DANKAN KEMUGAN MELAKAN, DANKAN KEMUGAN MELAKIGAKAN KEMUGAN KEMUGAN, DANGIGAN MELAKAN, Dan Ada Banyak Hal Yang Saling Menyalahkan Yang Terjadi. Sejak Lama Karena Kerangka Waktu Yang Pendek Yang Dipikirkan Orang. Seperti Halnya Ekonomi Baru, Jenis Dunia Baru, Dan Jenis Komunitas Baru. - Gita Sjahrir, Kepala Investasi di Bni Ventures
"Ketika Orang Melihat Paspor, Ini Bukan Hanya Tentang Aksses Ke Suatu Negara. Di Masa Lalu, Ada PERANYAAN TENTANG KEAMANAN NASIONAL. Adalah Bahwa DGan Dunia Yang Terus Berubah Dan Tren Teknologi Yang Terus Berkembang, Ancaman Tidak Selalu Daba Satu Perorangan Atau Kelompok Saara, Banyak Negara Melali Siber. Kebijakan Yang Telah Membantu Sahah Beberapa Dekade Yang Lalu Akan Terus Membantu Sahah Beberapa Dekade Kemudian? Menjadi Peranya Yang Perlu Direnungkan. " - Gita Sjahrir, Kepala Investasi di Bni Ventures
"Di Dunia Kita Saat Ini, Adaaan Tentang Standar Ganda Dalam Hal Moral. Apa Yang Dianggap Tulise Adil Oleh Banyak Bagian Dunia? Jika Baratkaran, dan ITU PANIADA PANIADA, DANOKA NEGAADA, MAKA KEGARA. DUNIA Kami Sendiri, Karena Kami BuGA Tidak Ingin Diambil Dan Didikte Oheh Banyak Pengaruh Dan Kekuatan Lain. Bekerja Sama Gelan Kita, Berkolaborasi, Alih Keterampilan, Dan Melakukan Hal-hal yang Produktif Bersama, Apa Salahnya? - Gita Sjahrir, Kepala Investasi di Bni Ventures
Gita Sjahrir , Kepala Investasi di Bni Ventures , Dan Jeremy Au , Membicarakan Tiga Tema Utama:
1. Rencana Induk Kota Jakarta: Gita menyoroti kebutuhan perencanaan kota Jakarta yang mendesak untuk mengatasi naiknya permukaan air laut, penurunan permukaan tanah, polusi udara, kemacetan lalu lintas, peningkatan sanitasi, dan kebutuhan pendidikan. MISKOMUNIKASI, PEMIGKU KEPENTINGAN Yang TERPECAH-PECAH, Dan Permaita Saling Menyalahkan Yang Berulang Dalam Wacana Politik telah Berkontribusi pada kebuntuan Ini. Mereka Membahas Dewan Kawasan Aglomerasi Jakarta Yang Baru, Yang Dipimpin Oleh Wakil Presiden Indonesia Yang Baru, Gibran Rakabuming Raka (Putra Joko Widodo), Yang BertJuan UntukaKATIDINASIKAN DUAUDINASIKAN DUAUDINASKINASIKAN DUAUDINASKINASIKAN DUAUDINASKINASIKAN DUAUDINASIKAN) Membuat rencana induk baru unkula seluas 6.700 kilometer persegi.
2. Prabowo Tentang "Standar Ganda" Barat: Jeremy Dan Gita Membahas Opini Prabowo Yang Sangan Keras Di Ekonom Yang Mengatakan Bahwa Bahwa Memiliki "Standar Ganda" Di Gaza Sipa di LEBI LEBI LEBA PALINDINA PALINDINA DIRADA PALINDINA PALINDINA DARINDINA PALINDINA PALINDINA DIRADA CHARADA CHUPANGAI CHUPAIN DIAPA NYOWAi Tidak Dapat Dipertahankan Secara Moral. Prabowo telah lama menanjurkan gencatan senjata di kedua negara tersebut, menandakan kebijakan luar negeri yang lebih terbuka dicran delanganan delangi dgesinj dgesinj dgesinj dgesinj dgesan dgesinj Dan Kebijakan Ekonomi. Gita Mencatat Bahwa Ukuran Populasi Dan Perumbuhan Ekonomi Indonesia Memperuat Suaraya Dalam Urusan Internasional, Dibandingkan Negara-Negara Tetangga Asean Lainnya Yang Telah Suara Yang Sama Uluk Kesepatan Perdaiman Perdaidan.
3. Investasi Microsoft Sebesar $ 1,7 Miliar: Jeremy Dan Gita Membahas Investasi Microsoft Sebesar $ 1,7 Miliar untuk Meningkatkan Infrastruktur Digital Dan Kemampuan Tenaga Kerja Indonesia. Investasi ini Menyoroti Potensi Indonesia untuk menjadi Pemain Kunci di Pasar Teknologi Global. Mereka juga membahas tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi brain drain dan memperdebatkan dwi-kewarganegaraan sebagai solusi untuk mempertahankan talenta dengan mengizinkan warga Indonesia bekerja di luar negeri dengan tetap menjaga hubungan dengan negara asalnya, Berbeda Delan Kebijakan Imigrasi Singapura. Mereka Menankan Pentingnya Peningkatan Keterampilan Dan Pendidikan Berkelanjutan untuk menjaga agar -agar talenta tetap relevan dan kompetitif.
Jeremy Dan Gita JUGA BERGAHAS MENGENAI KESAMAN PERENCANANAAN KOTA DI JAKARTA DAN SAN FRANSISCO, PERDEBATAN MENGENAI MEMENAI KEAMANAN NASIONAL YANG BERKAITAN DENGAN DWI-KEWARGANGARAAN PERTA DAMBAKIK STABILISASI POLITIK POLISOMI
Jadilah Bagian Dari Echelon X!
BERGABUMLAH BERSAMA KAMI DI KONFERENSI Startup Echelon X! BERGABUNGGUT DENGAN LEBIH Dari 10.000 Inovator Dan Pengangan Kanjil Keutusan Di Asia Pada Tanggal 15-16 Mei Di Singapore Expo. Kami Memilisi 30 Tiket Gratis Eksklusif untuk podcast Podcast Podecar. DAFTAR DAN GUNAKAN KODE Promo Bravepod ATAU ECXJEREMY UNTUK MENDAPATKAN TIKET GRATIS dan SEKARANG JUGA!
(01:33) Jeremy AU:
Hei, Gita. SENANG BERJUMPA DENGANMU LAGI.
(01:34) Gita Sjahrir:
Hai, apa Kabar?
(01:35) Jeremy AU:
Luar Biasa. Suda Banyak Perjalanan. Jadi Saya Berada Di Thailand untuk Menghadiri Konferensi Huawei. Saya Berada Di Riyadh Unkhadiri Konferensi Kewiraustahaan, Tapi Saya Belajar Banyak Tentang Huawei Dan Ponsel Dan Perangkat Keras Ti Yang Dibuat oleh Pernahan Tiongkok, Juta Tenang Sauudi. Jadi ini sangat menarik untuk melihat ekonomi dan kebijakananya jagA. Bagaimana Gelan Anda?
(01:54) Gita Sjahrir:
Luar Biasa. Saya Senang Sekali. SAYA Baik-Baik Saja. Pastinya, Saya sudah sering. Baru Saja Pergi Ke Bangkok untuk Forum Menghadiri Keuan Feminis Uniscap. Dan Segarang Sekarang Sedikit Lagi Sebelum Menyelesaan Konferensi Saya San Francisco.
(Jeremy Au:
Sibuk, Sibuk, Sibuk. Dan Yang Ingin Kami Lakukan Adalah Berbicara Sedikit Tentang Apa Yang Terjadi Di Indonesia Selama Sebulan Terakhir.
(02:12) Gita Sjahrir:
Yay!
(02:12) Jeremy AU:
Yay. Maksud Saya, Banyak Yang Telah Terjadi. Pertama-tama, Banyak Orang Yang MenyUKai Diskusi Kendaraan Listrik Kami. Jadi Kami Menyebutnya Seperti Itu karena Banyak Artikel Yang Muncul Sejak Saat Itu Tentang Ekosistem Kendaraan Listrik, Tapi Saya Rasa Keguntan Melakukan Podcast Adalah Kami Bisa Mengoceh Tentang Apa Pun Kami Kami Kami Kami Berkoceh Tenang Apa Pun Kami Kami Kami Lia LiSa Mengoceh Tenang Apa Kami Kami Kami Lia LiSa Berkoceh Tenang Apa Kami Kami Likan LiSa Kamkan Dan Menulis Laporan Panjang Tentang Hal Itu.
(02:30) Gita Sjahrir:
Maksud Saya, Ini Hanya Hal-Hal-Yang Kita Lohat Di Lapangan, Kan? Jadi Sebagai Pemodal Ventura, Kami melihat ratusan deck untuk hal-hal-haltonton setiap. Jadi, Itulah Mengapa Kami Memiliki Lebih Banyak Penilaan Dunia Nyata Dan Waktu Nyata Tentang Apa Yang Telah Terjadi Di Luar Sana. Sebagai Contoh, Mobil Listrik Yang Telah Kita Lohat Suda Berlahsung Selama Dua Tahun Atau Lebih. Jadi Mari Kita Lohat apa yang Akan Terjadi Selanjutnya Dalam Hal Hal Besar BerIKUTYA YANG DIBICARAKAN ORANG.
(02:52) Jeremy AU:
Ya. Dan Saya Hanya Ingin Mengatakan Bahwa Sahwa Masih Merupakan Pendukung Utama Mobil Listrik. SAYA PERCAYA BAHWA SETIAP MOBIL DI MASA DEPAN AKAN SERATUS PERSEN EV. SAYA PIKIR MOBIL LISTRIK AKAN MEMBURU PLANET MERLAELAMATKAN INI. Kami Hanya Akan Mengatakan Bahwa Produksinya Mungkkin Akan Banyak Dilakukan Diongkok Atau Perausahaan Yang Berafiliasi Dengan Tiongkok Atau Perausaan Lokal, Yang Bermitra Delangan Ekosistem Nofger, Yang Delankal Delanga Delanga, Daran Germitra Ekosistem, Yang Delan.
(03:11) Gita Sjahrir:
Dan Tenjak Ada Yang Salah Delan HAL Itu.
(03:12) Jeremy AU:
Ya. Apa yang Terjadi Delan "Semua Orang Menang". Kita Saling Memantu Satu Sama Lain.
(03:16) Gita Sjahrir:
Kapan, apakah ini menjadi begitu binine seingga haru selalu ada yang dihancurkan di atas yang lain? Ini aneh.
(03:22) Jeremy AU:
Ya, Itulah Kenyataan di Mana Kita Berada. Semoga Suatu Hari Nanti, anak-anak kita, cucu-cucu Kita Akan Melihat Masa Ini Sebagai Sebuah Kilasan, Semoga.
(03:28) Gita Sjahrir:
ATAU MEREKA MENJADI LEBIH Transendental Dan Mereka Mengerti Bahwa Dunia Ini Punya Lebih Banyak Nuansa. SAYA TIDAK TAHU.
(03:34) Jeremy AU:
Mereka Naik Menggunakan Terapi Ai.
(03:36) Gita Sjahrir:
Ya Ampun, Oke, Kesehatan Mental Dan Ai. Ayo Kita Pergi Ke Sana Suatu Hari Nanti.
(03:39) Jeremy AU:
Ya, Ayo Kita Pergi Ke Sana. Oh, Kita Harus Melakukannya Suatu Hari Nanti. ITU AKAN MENJADI HAL YANG MENYENIGAN.
(03:42) Jeremy AU:
TAPI Ya, Berbicara Tentang Hal-Hal Yang Terjadi Di Lapangan, Tentu Saja Banyak Hal Yang Telah Terjadi Sejak Pemilihan Umum Di Indonesia. Rasananya situasi politik sudah cukup stabil, tapi bisakah anda berbagi sedikit Dari sudut pandang anda?
(03:51) Gita Sjahrir:
Tentu Saja, Keadaan Telah Stabil. Orang-orang Sedang Menunggu transisi Yang Akan Terjadi Pada Bulan Oktober. Jadi Sementara Itu, Ada Isu-Isu Lain Yang Muncul Ke Permukaan, Tapi Itu Adalah Isu-Isu Yang Sudah Ada Sejak Lama. Dan Kita Sudah Memicarakan Hal Ini Sebelumnya, Bukan? Jadi Ada Isu-Isu Tentang Apa Yang Haru Dilakukan Delan, Yah, Bukan Ibu Kota Lagi, Tapi Salah Satu Kota Besar Kita, Jakarta, Dan Bagaimana Bekerja Delangan Infrastruktur Di Sana. Dan buta ada isu-isu Terkait Dengan Itu.
(04:18) Jeremy AU:
Ya. Dan ini Pada Dasarnya Mulai Membocorkan Atau Mendorong Sinyal-Sinyal Tentang Apa Perbijakanya. Jadi Jelas, Dari Kampanye Pemilu, Anda Mengatakan Bahwa Ini Benar-Benar Tentang Pesan Kesinambungan, Tetapi Tentu Saja, Ada Kesama Dan Ada Perbedaan. Salah Satunya Yang Anda Sebutkan Adalah Bahwa Dewan Kawasan Aglomerasi Jakarta Memiliki Rencana Induk Tutkonia, Lalu Lintas Jakarta, Dan Dinamika Perkotaan. Dan Yang Dikatakan Adalah Bahwa Gibran Akan Menjadi Pemimpin Baru Jadi Wakil Presiden Yang Akan Dodang Dan Putra Dari Putra Jokowi Widodo Yang Akan Keluar.
(04:51) Gita Sjahrir:
Nah, Jakarta juga merupakan kota raksasa, yang berarti memiliki banyak sekali masalah, dan saya tinggal di sini, jadi saya dapat memberi tahu Anda bagaimana rasanya, tidak hanya masalah udara bersih, tetapi juga lalu lintas, yang sudah melegenda selama Berlahun-Tahun, Rona Masalah, Ya, Itu Benar. JUGA, PERANTAAN TENTANG MASALAH LINGKUNGAN, SEMUA ITU SEDA GERJADI SEKARANG KARENA MASALAH DENGAN JAKARTA ADALAH KOTA INI TIDAK PERNAH BENAR-BENAR DIBANGUN UNTUK MENJADI SEPADAT Dan SEBESAR INI.
PAYA SAAT ITU, KOTA INI MERUPAKAN PUSAT PEMERINTAHAN KOLONIAL VOC Dari Belanda. Jadi Kota Ini Tidak Dibangun Untuci Kota Besar Seperti Sekarang. Itulah Mengapa SAYA Pikir Orang-orang Melihat Bahwa Indonesia Ketika dan Melihat Jakarta, Berkembang Di Daerah-Daerah. Jadi, Bahkan Jika Anda Melihat Jakarta, Kota Ini Tidak Terstruktur Gangan Cara Yang Sangan Ketat. Kota ini dibuat Sedemikian rupa sehingga oran Akan Berkata, "Oh, Ada Sebuah Bangunan Komunitas di Sini Dan Ini Cukup Akar Rumput," Dan Kemudian, "Ayo Kita Mulai Membangun Infrastruktur," LEGIBIMTUR, "LEGIBIB. Jadi, Beberapa Jenis Struktur Formal Diperlukan untuk Proses Menyatukan Kota, Tetapi Itu Berarti Ini Adalah Proses Yangat Sangan Panjang, Sangan Mahal, Dan Akan Proses Proda Lulan Lahan Lulan Mahal Mahal Orang.
(06:06) Jeremy AU:
Ya. Jadi Ada Dua Bagian TUKUT ITU. Satu Bagian Adalah Tantangan Kota, Dan Yang Kedua Adalah Proses Pengorganissian Politik Untkoba Memperbaikinya. Jadi PAYA Dasarnya Dari Sisi Masalah, Seperti Yang Anda Katakan, Rangkumannya Adalah Anda Memiliki Polusi Udara, Anda Memiliki Masalah Lalu Lintas. Kami Memilisi 30 Juta Lebih, 35 Juta Orang di Jakarta, Dan Semakin Banyak Lagi Di Wilayah Jabodetabek. Dan Tentu Saja Ada Kenaikan Permukaan Air Laut. Ada Penurunan Permukaan Tanah Yang Mengakibatkan Banjir. Dan Tentu Saja, Ada Hal-Hal-Lain, Yaitu Sanitasi, Pendidikan, Infrastruktur, Dan Sebagainya. Jadi Ini Adalah Sebuah Kubus Rubik Yang Besar. Saya Bahkan Tidak, SAYA PIKIR KUBUS RUBIK MEMBUATYA TERDENGAR LEBIH Sederhana.
Jadi Ini Seperti Kubus Rubik Yang Cepat. Banyak Sekali Masalah, Tapi Mari Kita Bahas Sedikit Tentang Prosesnya. Jadi Apa Yang Dilakukan Dewan, Apa Yang Dilakukanya Dari Sudut Parat Anda?
(06:50) Gita Sjahrir:
Wah, Saya adalah Tidak Tahu Apakah Dewan Sudah Mengatur Jadwal Dan Rencana Yang Tepat Melakukan Hal Ini Karena Sahen Tidak Begitu Yakin Suda Sampai Tahap Mana. Hanya Ada Banyak Gosip, Banyak Pembicaraan Saat Ini, Tapi Jakarta Selalu Yanghadi Raksasa Masalah Yang, Seperti Yang dan Katakan, Menjadi Sangan Politis Gelangan Sangan Sang Cepat. Sebagi Mau disalahkan. Jadi Karena Orang Tidak Mau Disalahkan, Yang Akhirnya Terjadi Adalah Satu Daerah Akan Berkata, "Oh, Ini Karena Orang Asing," Dan Anda Berkata, "orang orang orang asing halgal hal ini," Karanga, "orang orang orang," Karange, "Karanga," Karanga, "Karange," Karange, "Karange," Karange, "Karange," Kita Melakukan Pekerjaan Yang Buruk Sewingga Mereka Benar-Benar Memutarbalikan Data, "Dan Ada Banya Teori Konspirasi Yang Terjadi, Dan Sebelum Tebelum Tonahan, Batang Blahukim, Saya Hanya Hanya Hanya Hanya Berjakimi Berjakimi, Banyaknya Teori Konspirasi Dan Asumsi Yang Terjadi Hanya Karena Satu Hal.
Jadi, ITU HANYALAH POLUSI UDARA. SAYA BAHKAN TIDAK BISA BERBICARA KEPADA ENA TENTANG LALU LINTAS, KARENA, INI DIA, LALU ENGA AKAN BERKATA, "Oh, Itu karena semua produsen Mobil ini Bersaing Satu Sama Lain." "Itulah Mengapa Mereka Mencoba Menjual Lebih Banyak Mobil Kepada Orang Indonesia Dan Membayar Lebih Banyak Bla Bla Bla," Dan Semuanya Menjadi Sangan Politi Politi Demat Sangan Cepat. Dan Saya Rasa Itu Sangan Umum Terjadi Pada Sistem Demokrasi Elektoral Yang Baru Di Mana Kunci-Kunci Kekuasaan Masih Belum Benar-Benar Maran Di Area-Area Tertentu. Jika Anda Adalah Sebuah Partai Demokratis di Amerika Serikat, Ada Kemunckinan Besar dan Sudah Ada Sejak Lama. Jika Anda Adalah Sebuah Partai di Indonesia, Ada Kemunckinan Besar dan Suda Suda Berdiri Sejak Tahun 2004. ATAU 2006? ATAU BAHKAN LEBIH LAMA DARI ITU.
(08:41) Jeremy AU:
Ya. Maksud Saya, Kualitas Udara Jelas Merupakan Masalah Besar Di Seluruh Asia Tenggara. Rona Masalah Besar di Vietnam. Jelas, Bagian Dari Perumpuhan Ekonomi. Beberapa Statistik Yang Saya Miliki Di Sini Ada Di Sini. Disebutkan di Sini Bahwa Penduduk Jakarta Terpapar Enam Kali Lipat Dari Tingkat Yang Direkomendasikan Olhehan Organisasi Kesehatan Dunia untuk Tingkat Konsentrasi Partikel PM. Jadi, Jika Tingkat Kualitasnya Ditingkatkan Menjadi Sesuai Gelangan Pedoman Dasar, Maka Penduduk Jakarta Akan Hidup 5,5 Tahun Lebih Lama, Dan Itu Sang Banyak. Ini Menyedihkan, tapibi adalah masalah yang rumit karena polusi udara mirip gangan lalu lintas. Itu selalu yang masalah lain lain. Jika Anda membakar sesuatu di Sini, Itu adalah masalah lain lain di udara. Jika Anda Melakukan Perencanaan Publik, Itu Adalah Masalah Orang Lain Pada Tingkat Tertentu Juga. Jadi Saya Hanya Ingin Tahu Bagaimana Pendapat dan Tentang Hal Ini Karena Badan Yang Baru Ini Akana Mencakup, Mereka Mengatakan Bahwa Jakarta Yang Lebih Besar, Yang Luasnya. Sekitar 6.700 meter Persegi, persegi 6.700 kilometer. Jadi Seperti Jakarta, Empat Kota Satelit, Empat Kabupaten. Jadi Itu Banyak Orang, Banyak Pemangku Kepentingan. Apa yang Perkirakan Tentang Hal Itu? Karena Ada Dua Gubernur, Empat Walikota, Empat Bupati, Jakarta. Bagaimana Kita Akan Melakukan Perkakapan Tersebut Dari Sudut Parat Anda?
(09:46) Gita Sjahrir:
Sumpah, Begitu Banyak Masalah di Indonesia. Saya Rasa Hal ini Bisa Diselesaikan Jika Ada Kememaan Politik, Pada Dasarnya, Orang-orang Berkumpul Dan Berkata, "Hei, Kita Haru NeBaiKi Ini, TAPI SAYA SANGIRA TTAWA TENTANG BABAIMANA KITAKAKIKAKI PERTAGAN KITAKA KIIMANA KITAKAN KITAKA KITAGANA KITAKANA KITAKANA KITAGANA Kita Baik Dan Kemudian Kita Melakukan Hal-hal yang merugikan diri kita sendiri, Dan ini juga terjadi di Banyak Negara, TAPI SAYA LEBIH KRITIS KARENA INI NEGARA SENDIRI. Korban. EFEKTIF. Dipikirkan Orang. Dan Ketika Saya Mengkanakan Jangka Waktu Yang Pendek, Orang-Orang Berpikir Dalam Kerangka, "Oh, apa yang Akankan Terjadi Dalam Dua Tahun Atau Tiga Tahun Lagi?" "
Dan Hal ini buta sangat umum terjadi di negara-negara lain dan org-orang selalu berpikir bahwa ini adalah situasi yang demokratis karena oran haru dipilih, namun sebahya, hal ini hama Um jugna, Jenis Dunia Baru, Seperti Halnya Komunitas Baru. Hal ini Sangan Umum Terjadi Karena Belum Ada Yang Memilisi Benteng Pertahanan Yang Solid Dan Nyata. Mereka Dapat Meramalkan Generasi Ketiga, Keempat, Dan Kelima Mereka Di Masa Depan, Masih Dalam Dunia Yang Sama.
(11:18) Gita Sjahrir:
Jadi ini Adalah inti Dari Masalahnya, Seperti Komunikasi Dan Kememaan Politik Yang Akan Sangan Besar Bagi Indonesia, Dan Satu Lagi: Bakat. Jadi Ketika Sahana Mengatakan Talenta, Bukan Karena Indonesia Tidak Memiliki Talenta. Indonesia memilisi Banyak Sekali Talenta, Namun Bagaimana Anda Menjaga Agar Talenta Tersebut Terus Dilatih Ulang, Ditingkatkan Kemampuanya, Dan Tetap Relevan Dengan Kebutuhan Yang Ada? Karena Seperti Yang Kita Dengar, Ada Banyak Berita Positif Tentang Satya Nadella Yang Ingin Menginvestasikan Lebih Dari Satu Miliar Dolar Ke Indonesia. Dan Kemudian Ada Banyak Perausaan Teknologi Lain Yang Datang Dan Berkata, "Oh, Mengapa Kami Tidak Berinvestasi di Indonesia?" Namun Sekali Lagi, pertanyaanyaa Akan Selalu, Tentu Saja, Tapi Bagaimana Kita Memastikan Bahwa Talenta Kita? BISA TETAP Relevan Di Dunia Yang Terus Berubah Karena Pertanyanya Bukan Lagi, "Oh, Mereka Perlu Belajar Stem." "Mereka Perlu Belajar Komputer," Tentu Saja, Tapi Kita Jagi Tenju Tahu, Sebagai Manusia, Kita Juta Tidakanya, 50 Tahun Dari Sekarang, Seperti Apa Bentuknya? Tenjak Ada Satupun Dari Kita Yang Tahu. Mengapa? Karena Cara Segala Sesuatunya Tumbuh.
Segala sesuatu tumbuh secara eksponensial menjadi lebih kompleks seiring Berjalanyaa Waktu. Kita Hampir Tenjak Bisa MemprediKsi apa yang Akan Akan Terjadi Dalam 25 Tahun, Apalagi 50 Tahun. Jadi, Ini Menjadi Tentang Bagaimana Anda Mempertahankan Sumber Daya Manusia Dan Kumpulan Talenta Yang Relevan.
(Jeremy Au:
Ya. Banyak Dari Tantangan Ini Yang Terasa Familiar, Terutama Delan Perencaanan Kota Di Wilayah Teluk San Francisco, Yang Selalu Saya Anggap Cukup Lucu Karena dan Berbicara Tentang Berkemba, Tetapi Sama Belahcokoon Jelai Negonga Bahara Berkemba, Memilisi Teknologi Terbaik Dan Salah Satu Konsentrasi Kekayaan Tertinggi. Namun Mereka Memilisi Masalah Yang Sama Di Mana Kota San Francisco, Sayangnya, Seperti Oakland, Cupertino, Berkeley, Mereka Semua Memiliki Daerah Pinggiran Kota dan Mereka SEMUA MEMILIKI KUNITAS LOKAKALAN LOKADA KETA LOKATA KINKALAN KINKALAN KINKALAN KINKALAN KINKALAN SNAKAKA, LOKATA LOKATA KEKALAS LOKATA LOKATA LOKATA LOKATA KEKATA KEKATA KEKATA LOKATA KEKATA LOKAKI Perencaanan, Dan Kemudian Mereka Tidak Memilisi Dinamika Perencaanan Kota Yang Terpadu Sehingga Menyulitkan untuk MencaPai Kesepakatan Mengenai Transportasi Umum, Yang Seharusnya Lebih Mudah. Sedangkan New York Di Sisi Lain, Jauh Lebih Kohesif. Selalu Saja Ada Dua Hal. Selalu Saja Gubernur New Jersey versus Kota New York.
Mereka Benar-Benar Bersaing Namun, Rasananya Sedikit Lebih Luga, Dan Mereka Bua Lebih Selaras Daripada Tenjak Selaras, Sebenarnya, Menarik. Jadi Ada Dinamika Yang Menarik di Sana.
(13:19) Gita Sjahrir:
Ya. Jadi untuk Jakarta, unkus Dewan, Saha BerharaP Yang Terbaik Unkeka Mereka Dan Berharap Mereka Menemukan Talenta Yang Tepat Dan Cocok.
(13:25) Jeremy AU:
Ya. TAPI MANA TAHU, INI ADALAH MASALAH BARU BAGI INDONESIA, JADI SENA MERASA SEPERTI DAERAH TELUK SAN FRANCISCO BELUM MENYELESAYANYANA SELAMA 20 TAHUN TERAKHIR. Jadi, Anda Masih Panya Waktu 20 Tahun Lagi. Anda Tidak Perlu Merasa Seedih. Anda Tidak Perlu Merasa Bahwa Ini Adalah Masalah Negara Berkembang.
(13:36) Gita Sjahrir:
Ini, ya, ini, ini, ini, masalah amerika serikat.
(13:38) Jeremy AU:
Itu masalah.
(13:40) Gita Sjahrir:
ITU KARENA KITA HIDUP DI DUNIA INI.
(13:42) Jeremy AU:
Ya. Dan Berbicara Tentang, Seperti Yang Anda Katakan, Jelas Ada Beberapa Investasi, Bukan? Jadi Microsoft, Banyak Pemimpin Teknologi Yang Berkeliling Asia Tenggara Dan Semuanya Singgah Di Indonesia UNTUK MEMUAT KOMITMEN-KOMITMEN TERSEBUT. Jadi Pendidikan Jelas Merupakan Hal Yang Besar.
(13:53) Jeremy AU:
Bagaimana pendapat anda tentang hal itu?
(13:54) Gita Sjahrir:
Oh, unkak Pendidikan, Maksud Saya, Sama Sama Sekali Bukan Ahlinya. SAYA TAHU BAHWA Pendidikan Adalah Salah Satu Alokasi Terbesar Dalam Anggara Nasional dan Saya Pikir Itulah Yang Banyak Orang Merasa Sangan Menentang Atau Mendukung Penunjukan Menteri Pendidikan. Jadi Saha Akan Tertarik BUTKUHUI SIAPA MENTERI Pendidikan BerIKUTYA DAN YANG TERKAIT INVESTASI, PENINGKATAN REFORMASI PENDIDIKAN ATAU PEMELIHARAAN, APA PUN ITU.
Ada Banyak Pembicaraan Mengenai Apa Yang Haruus Kita Lakukan Dengan Otak Tiriskan Dan Diaspora Indonesia Yang Terus Bertambah. Ada Banyak Pembicaraan Tentang Orang Indonesia Yang Mendapatkan, INI Disebut LPPP, Tetapi PAYA DASARYA INI ADALAH BEASISWA DARI PEMERINTAH. Dan dengan beasiswa dari pemerintah tersebut, banyak orang yang akhirnya benar-benar meninggalkan Indonesia selamanya, jadi mereka akan bersekolah di sana dan berkata, "Oh, kami hanya akan tinggal di sini," dan apakah Anda setuju? TAPI ITU SEBENARYA PERLU Dipertanyakan. Bagaimana Kita Akan Memandang Kewargaraan? Baru-Baru ini Ada LiPUTAN DI Bloomberg Tentang Dwi Kewargaraan Yang Berpotensi Menjadi Salah Satu Solusi Bagi Indonesia.
(14:57) Jeremy AU:
MASUK AKAL Karena, Daripada Indonesia melepaska Paspor untuk Mendapatkan Paspor Luar Negeri, Maka Kewargaraan Ganda Masuk Akal. Selain Itu, Jumlah Penduduk Indonesia Mencapai 300 Juta Orang, Bukan? Jadi Ini Adalah Jaring Yang Bagus, Menariknya, Sebaliknya, Singapura Tidak Memiliki Hal itu, Maksud Saya, Singapura Cukup Jelas Bahwa Hanya Ada Satu Kewargaraan Yang Bisa Mereka Miliki.
(15:13) Gita Sjahrir:
Oke, Ya, Agar Adil, Paspor Singapura Adalah Yang Pertama Atau Kedua Terkuat Di Dunia. Ada 192 Negara Yang Bebas Visa AtaU Semacamnya. Ini lebih merupakan pertanyaan batang org Singapura, paspor apa lagi yang bisa anggota akes yang lebih banya Daripada yang suda ada, yang sangat berbeda dgan paspor indonesia? Dan Ketika Orang Melihat Paspor, Ini Bukan Hanya Tentang Akesses Ke Berbagai Negara. Jadi di Masa Lalu, Sejarahnya Ada PERANYAAN TENTANG KEAMANAN NASIONAL. BABI ORANG Indonesia, Jika Orang Indonesia Memiliki Dua Kewargaraan, Bagaimana Kita Tahu Di Mana Letak Nasionalisme Mereka? Dan Apa Yang Kita Sadari Sekarang ini Adalah Gelangan Dunia Yang Berubah Dan Perubahan Tren Serta Teknologi, Ancaman Tidak Selalu Dataang Dari Satu Individu Atau Kelompok Saja. Bahkan, Bisa Jadi Itu Adalah Serangan Siber, Jadi Keamanan Siber Dan Semua Pertanya ITU. Jadi SAYA PIKIR DENGAN Situasi Dunia Yang Berubah, Banyak Negara Haru MELIHAT KE DALAM DAN MEMPERTANYA APAKAH Kebijakan yang Melayani Saya Atau Saya Pikir Melayani Saya Beberapa Dekade Yang Lalu. Apakah Kebijakan Tersebut Akan Terus Melayani Sahah Beberapa Dekade Kemudian? Dan Saya Pikir Tutkon Indonesia, Ketika Anda Berpikir Tentang Masalah Otak Tiriskan Dan Ketika Anda Berpikir Tentang Kebutuhan Akan Talenta Saata Ini Dalam Ekonomi Kita Yang Berkembang Sangan Pesat, Mupa Hal It Itjadi Peruanaan Berkembang Perluan Pesat.
(16:27) Jeremy AU:
Ya. Sisi Keamanan Nasional Memang Sedikit Mengganggu Ingatan Sahah. Salah Satu Alasan Besarnya Jagi Adalah Bahwa Singapura Mewajibkan Wajib Militer Selama Dua Tahun Bagi Warak Negara Dan Penduduk Tetap, Bukan? Laki-Laki. Jadi Salah Satu Kekhawatiran Delangan Kewargaraan Ganda Adalah Bahwa Banya Orang Akan Memilikinya Sejak Kecil Dan Kemudian Mereka Berkata, Pada Usia 18 Tahun. SAYA AKAN PERGI KEGRIS SAJA.
(16:49) Jeremy AU:
Jadi Itu Raga Perbedaan Yang Besar, Tapi Setelah Saha Pikir-Pikir, Anda Tahu, Berbicara Tentang Keamanan Nasional Dan Sebagainya, ITU Menarik Karena Diaman BemboCa Dana, Dana, Kumudian Balik Majalah, Mana Dia Mengatakan Itu, Judulnya Seperti Prabowo Menuduh Barat Melakukan Standar Ganda Di Gaza Dan Ukraina.
(17:07) Gita Sjahrir:
Ya ya. Dia Cukup Terbuka Tentang Hal Itu, Seperti Dia, Dan Secara Umum Masyarakat Indonesia Cukup Terbuka Tentang Hal Itu. Dan Betapa Banyak Hal Yang Berkaitan Delan Sejarah Kita. Palestina, Menurut Saya, Adalah Salah Satu Negara Pertama, Jika Bukan Negara Pertama Yang Mengakui Kami sebagai Sebuah Bangsa Ribuan Tahun Yang Lalu, Puluhan Tahun Yang Lalu. Jadi Ada Banyak Solidaritas Di Sana. Namun Sujujurnya, ketika kita melihat dunia saat ini, Ada yang stori tentang ganda dalam hal moral. Apa yang DIANGGAP TIDAK ADIL OLEH SEBAGIA BESAR DUNIA, Jika Barat Mengatakan Seperti Itulah Yang Seharusnya, Itulah Yang Adil, Maka Hal Tersebut Menjadi Standar, Standar Hampir Menjadi. Dan di Situlah Banya Negara Asia Tenggara, Itulah Mengapa Kami Benar-Benar Berada Di Dunia Kami Sendiri, Di Satu Sisi, Karena Kami Rona Tidak Ingin Diambil Dan Didikte Oleh Beriak Pengaruh Dan KeKuatan Lain. Sebagai Contoh, Di Indonesia, Ada Bondu Banyak Peranya Dan Tekanan Dari Barat, "Hei, APA Hubungan dan Cina Cina?" Dan Kita Berada di Benua Yang Sama, Dan Jika Orang Cina Mau Bekerja Sama Delangan Kita Dan Berkolaborasi Dan Melakukan Transfer Keterampilan Dan Melakukan Hal-hal yang Produktif Bersama. Selain itu, apa yang shajar gargan halu? Dan Memang Seperti Itulah Keadaanana. Hanya karena seseorang memilisi musuh, kita hampata selalu beruisa terseret.
Dan Itu Adalah Sentimen Yang Banyak Terjadi Di Pasar Negara Berkembang. Mengapa Kita Terpaku Pada Pendapat Seseoran? Mengapa Kita Terikath Pada Tujuan Spenang? Dan Mengapa Kita Berpeman Pada Standar Ganda Orang Lain?
(18:37) Jeremy AU:
SAYA TAHU, INI SANGAT ADIL. Jika X Adalah Musuh, Maka Musuh Dari Musuh Saha Adalah Teman Saya, Tapi Teman Dari Musuh Saha Adalah Musuh Saya. Dan Oleh Karena Itu Orang Yang Netral Yang Tidak Ingin Terlibat Dalam Hal Ini Adalah Musuh Atau Teman Di Masa Depan.
(18:52) Gita Sjahrir:
Ya, TAPI MEMAN BENAR. Presiden Terpilih Suda Cukup Vokal Mengenai Hal ini. Presiden Kita Yang Sekarang Buta Cukup Vokal Tentang Hal Ini, Begitu JuGA Presiden-Presiden Sebelumnya, Sehingga Mereka Selalu Mempertanyakan Mengapa Ketika Berbicara Tentang Perang Global. Hanya Kejahatan Tertentu Saja Yang Mendapatkan Sebutan Kejahatan Perang. Kenapa Yang Lain Tidak Masuk Hitungan? Dan SAYA PIKIR ITU HIYA RASA frustrasi Yang Munckin Dimilisi Oheh Banyak Orang Di Pasar Negara Berkembang.
(19:21) Jeremy AU:
Ya, TAPI INI MENARIK KARENA, SAYA INGAT, HAMPIR SETAHUN YANG LALU Ketika Saya Ingat Prabowo, Seperti, Sayaar Keluar Dan Pada Dasarnya Mengatakan, Menyerukan Gencatan Senjata Antara Rusia Dan Ukraina. Menariknya, Kebijakan Tersebut Konsisten Karena Dia Ragi Tidak Menyerukan Gencatan Senjata Di Timur Tengah. Jadi Saya Pikir Posisi Kebijakan Ini Sebenarnya Cukup Umum Di Pemerintahan Global. Maksud Saya, Jika Anda Melihat Singapura, Mereka Rona Menyerukan Dinamika Yang Sama. Jika dan melihat sebagian besar negara di asia tenggara, Sebenarnya hal Yang
(19:52) Gita Sjahrir:
CUKUP KONSISTEN.
(19:53) Jeremy AU:
Tidak Jauh Berbeda Pagan Kebanyakan Negara. Maksud Saya, Anda Tahu. Sangan Konsisten, Kan? Maksud Saha, Kita Melihat Bahwa di Sebagian Besar Afrika, Sebagian Besar, Hampir Seluruh Eropa Hampir Seluruh Asia. Dari Sisi Kebijakan, Tidak Secara Dramatis
(20:05) Gita Sjahrir:
Tidak, Dan Saya Pikir sesuatu Yangkin Bisa Dipelajari Oleh Banyak Kekuatan Barat Dari Asia Tenggara Adalah Bagaimana Kita Bisa Hidup Berdampingan. Saya rasa, saya lupa politisi yang mana, tapi sebenarnya, banyak politisi yang telah membicarakan hal ini, bagaimana Asia Tenggara, dengan keragaman dan perbedaan agama, etnis, sejarah revolusi, dan semua hal tersebut, kita hidup berdampingan. Kita Hidup Berdampingan. Kami Benar-Benar Belajar Unkuk Tidak Hanya Mengandalkan Geopolitik Dan Jagi Mengandalkan Kebijakan Yang Kohesif Unkuk Menjaga Perdamaan, Karena Kita Semua, Sayangnya, Memilanah Sejarah Yang Cukupup Kera Kerasah. Itulah Mengapa Kebijakan Luar Negeri Kita, Dan Jika Kita Melihat Sikap Prabowo, Cukup Konsisten di Mana-Mana Karena Kita Tahu Bagaimana Rasanya Memiliki Masa Lalu Yang Sangat Buruk Dan Berdarath, Tinggonah. Oleh Karena Itu, Saya Tidak Akan Mematakan Bahwa Sikap Prabowo Selalu Kontroversial. Kontroversial Jika dan Melihat Orang-orang Lain Yang Terlibat, Kekuatan-Kekuatan Lain Yang Terlibat, Tetapi Cukup Konsisten Dalam Hal Apa Yang Dia Cari Dalam Hal Geopolitik Dunia.
(21:14) Jeremy AU:
Bagian Yang Menarik Adalah Tidak Terlalu Banyak Mengenai Sikap Kebijakan Karena Hal Itu Konsisten di Sebagian Besar Pemerintahan Asia. Saya Pikir Ada Dua Alasan. Pertama, Dia Mendar Standar Sebagai Ganda. Dan SAYA MUNGKIN AKAN MENGUTIP PARAGRAF TERSEBUT KARENA KATA-KATANYA CUKUP KUAT. Jadi Begitulah Cara Pembbingkaiannya. Dan Bagian Kedua, Tentu Saja, Adalah Bahwa Bobot Yang Diberikan Perpadanya Lebih Besar Daripada Yang Mereka Berikan Kepada Negara-Negara Lain Di Asia Tenggara. Jadi Itulah Dua Hal Yang Muncul. TAPI IZINKAN SAYA BUTKIKAN SEBUAH KUTIPAN DI SINI. Pada Dasarnya, apa yang dia Katakan Adalah, Bagaimana Munckin Membunuh Waraga Sipil Palestina Kurang Layak Dikecam Dibandingkan Dgangan Membunuh Warga Sipil Ukraina? Semakin Banyak Orang di Indonesia Dan Di Seluruh Dunia, Di Negara-Negara Selatan, Dan Di Barat Yang Merasa Bahwa Kegagalan Pemerintah-Pemerintah Barat Dalam Menei Israel Unkakhiri Perang Mengindikasikan Adanya Krisis Krisisis Krisisis Krisisis. Bagaimana lagi Standar Ganda ini dapat dijelaskan ketika kita diminta unkiliki satu mengatur prinsip untuc ukraina dan satu lagi unk palestina? Hampire Setahun Yang Lalu, Saya Menyerukan Gencatan Senjata Antara Rusia Dan Ukraina. SAYA MENYERUMAN GENCATAN SENJATA UNTUK ALASAN YANG SAMA DANGAN PAHANG SEYA Serukan Dalam Perang Yang Dilancarkan Israel Terhadap Gaza. "
(22:15) Gita Sjahrir:
Ya.
(22:15) Jeremy AU:
Itu Adalah Sebuah Kutipan Dan Saha Pikir Itu Ditulis Delan Baik. SANGAT JELAS DAN SANGAT KUAT, DALAM HAL NADA. Jadi Munckin Salah Satu Bagiannya Adalah, Bahwa Sebagia Besar Bahasa Dari Pemerintah-Pemerintah Di Asia Tenggara Mengenai Kedua Isu Tersebut Jauh Lebih Diplomatis.
(22:27) Gita Sjahrir:
Ya. Ya, Tentu Saja. SAYA PIKIR MUGA, ITU Tergantung Pada Posisi Negara Dan Seberapa Besar Kita Dan Ke Mana Arah Kita. Sebagai Contoh, Saya Dapat Memahami Mengapa Negara-Negara Kecil Ingin Lebih Diplomatis. Tentu Saja, Indonesia Memilisi Ukuran Yang Hampir Sama Anggan As, Jadi Minjkin Gelangaya Itu, Hal Tersebut Anggota Kekuatan Lebih Bagi Orang Indonesia untuk Berbicara Lebih Lantang. Jumlah Kita Lebih Banyak, Secara Harfiah Lebih Banyak Juta Sebagai Sebuah Negara, Yang Tumbuh Sangan Cepat. Jadi, Hal ini anggota Perasa Bahwa Ada Mengzil Sikap Yang Lebih Kuat.
SAYA JUGA DAPAT MEMAHAMI MENGAPA PRABOWO MEMATAKAN HAL TERSEBUT. Banyak Orang Yang Tenjakhui Hal Ini, Namun Prabowo Sebenarnya Dibesarkan di Beberapa Tempat Yang Berbeda. Dia sering bpergian. Jadi Dia Rada Cukup Sadar Akan Keterangan Di Luar Negeri. Dia Cukup Sadar Akan Budaya Yang Berbeda, Sejarah Yang Berbeda, Dan Hal ini Menyebabkan Dia Lebih Banyak Berbicara Akhir-Akhir ini. JUGA, MAKSUD SAYA, DIA ADALAH PRESIDEN TERPILIH. Ada JUGA ITU, BUukan? Oke, Saya Rasa Kritik Yang Dilontarkan Banyak Orang Terhadap Indonesia, Dan Saya Tidak Mengatakan Bahwa Kritik Itu Tidak Valid Atau Nyata. Hanya Saja, Tentu Saja, Indonesia Raga Tidak Sepenuhya Tidak Bersalah. Sebagai Sebuah Bangsa, Kita telah Dan Minjkin Masih Melakukan Banyak Hal Yang Salah, Dan Melakukan Banyak Kesalahan, Namun Pada Akhirnya, dan Dapat HALU HALU ITU TENTANG NEGARA. Anda JuGA BISA Mengatakan Hal Yang Sama Tentang Hampir Sempir Semua Politi. Jadi, ini lebih tentang negara yang memperhitungkan statusnya sebagai negara yang sangat besar yang Berpotensi menjadi lebih kuat di Masa depan dan hanya menghlaim tempatnya di Klasemen.
(24:10) Jeremy AU:
Dan Itu Menarik Karena, Prabowo Pernah Dan Sedang Menjabat Sebagai Menteri Perahanan. Dan Jelas, Veteran Dia Rona Seorang. Jadi menarik untuk melihat bahwa, seperti yang Anda katakan, Indonesia memiliki kemampuan untuk berbicara lebih banyak karena ukurannya dan relevansinya, dan dia juga memilih untuk berbicara lebih banyak karena ada juga negara-negara kaya besar lainnya di seluruh dunia yang Jauh Lebih, menurut Saya, lebih diplomatis dalam Cara Mereka Mengutarakan Posisi Kebijakan Mereka Saat Ini, Meskipun Posisi Kebijakan Mereka Lebih Mirip. Dan Ini Kembali Lagi Ke Peranya Yang Sama Seperti Yang Kita Bahas Sebelumnya, Yaitu, Ketika Kita Melihat Stabilisasi Politik Pasca-Pemilu, Baki Keagai Kesini Luargan, Rasanya Masih LeBih Lebibian Kesini Kesini, Memastikan Ibu Kota Yang Baru Terus Berjalan Gelan Baik, Memperbaiki Masalah-Masalah di Jakarta. Jadi Rasananya Sisi Domestiknya Lebih Terasa, Tapi Munckin, Entahlah, Saya Menangkap, Dan Inga Tidak Yakin Benar Atau Tenjak, Tapi Bagi SAYA, SAYA MIANGKAP BAHWA MUMKIN KEBIJAKAN LUAR NEGERININA YANG KEBIHHIHKIN KEBKIN.
(25:06) Gita Sjahrir:
Munckin, Secara Umum, Hanya lebih sadar dan lebih sadar Akan kebijakan luar negeri dan bAkaimana hal itu dapat mempengaruhi indonesia. SAYA TAHU BAHWA MUNGKIN SEBAGI BESAR MASYARAKAT INDONESIA SUDAH Lelah Dan Bosan Berurusan Delan Kebijakan Luar Negeri. Berulis Kali Mengurus Visa Dan Selalu Tidak Dipercaya Di Negara Manapa, Selalu Dianggap Sebagai Waraga Negara Kelas Bawah. Sebagian Besar Orang Indonesia, Dan Ada Banyak Dari Kita, Sangan, Sangan Lelah Dgan HAL Itu. Dan ITU AKAN MEMPENGARUHI BANYAK HAL. Kebijakan Luar Negeri Mempengaruhi, Bukan Hanya Ekonomi, Tapi Hampir Semua Hal. Hal ini Akan MEMPENGARUHI BAGAIMANA ORANG MEMANTER MEMANAN DAN KEPERCAYAAN THADAP NEGARA INI. INI AKAN MEMPENGARUHI INVESTASI ASING LANGSUNG. Hal ini Akan MEMPENGARUHI KEBIJAKAN Yang BERKAITAN DENGAN HAMPIR SEMUA HAL. Jadi wajar jika prabowo sekarang melihat indonesia menjadi lebih kuat secara ekonomi dan jagA secara politik yang sebagian besar stabil dan secara pertumbuhan jagA cukup stabil.
Apa yang bisa kita lakukan gargan lintasan waktu saat ini? Akan Menarik TUKUTU MELIHAT BAGAIMAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI KITA BERBENTUK DAN BAGAIMANA HAL ITU MEMPENGARUHI KEHIDUPAN MASYARAKAT. Hanya Orang Indonesia Biasa Yang Berusia Membuat Hidup Mereka Lebih Baik.
(26:12) Jeremy AU:
ITU ADALAH PESAN HARAPAN YANG KUAT UNTUK MASA DEPAN. Jadi Mari Kita Lohat Bagaimana Hasilnya.
(26:16) Gita Sjahrir:
SAYA HARAP MEMULAI.
(26:18) Jeremy AU:
Ya, Saya Optimis, Tapi Saya Harap Begitu. Kita Tidak Pernah Tahu. Asia Tenggara memang seperti Itu, Kami Optimis, Tapi Kami Semua BerharaP Begitu. Kita Semua Haruus Menyilangkan Jari dan Saha Pikir Kita Semua Harus Melakukan Bagian Kita Untuce menjaga Agar Semuanya Tetap Baik. TUKU ITU, SAMPAI JOPA LAGI.
(Gita Sjahrir:
Jaga Dirima. Sampai Lompa!