Rasio iang indonesia terbadap pdb 39% vs singapura, program Makan Siang Sekolah Gratis & Pemindahan Ibu Kota Dari Jakarta Ke Nusantara Bersama Gita Sjahrir - E461
"Tantangan Yang Sangat Besar Bagi Negara Berkembang Seperti Indonesia Adalah Bagaimana Yanga Akuntabilitas. Bagaimana dan Memastikan Bahwa Pengeluaran dan Produktif dan Banyak Berhubungan Makroara Makroara Keseluruh? Terapkan. LINGKUNGAN KITA SECARA Keseluruhan Terstruktur TUKU SECARA EFEKTIF DAN Transparan Memanfaatkan Sumber Daya ini? " - Gita Sjahrir, Kepala Investasi di Bni Ventures
"Peningkatan Rasio Utang Terhadap Pdb Pada Umumnya Tidak Populer, Sebagia Besar Disebabkan Oleh Kesalahpahaman Umum Mengenai Fungsi Utang Dibandingkan uNanghhan. Rasio Utang Terhadap PDB Di Atas 100% Tanpa Menghadapi Kritik Yang Berarti, Sementara Negara-Negara Lain Yang Melakukan Tindakan Serupa Sering Kali Mendapat Sorotan. Tetapi Apakah Hal ini Dapat membagayakan kredibilitas keuangan indonesia keruali jika ada masalah akuntabilitas Yang Mendasarya, Yang Tidak Jarang Ledalaha-Negara Berkembang. Infrastruktur Publik, Kesehatan, Dan Gizi Akan Anggota Manfaat, Baik Dalam Jangka Pendek Maupun Jangka Panjang. " - Gita Sjahrir, Kepala Investasi Bni Ventures
MASUK AKAL BAHWA MENYEDIANA NUTRISI YANG LEBIH BAIK DAN Protein Yang Lebih Tinggi Dapat Meningkatkan Poin IQ, Menciptakan Populasi Yang Lebih Cakap Dan Cerdas. Namar, Masalah Yang SeBenARARYA DI INDONESIA DIDONESIA DUKONYA DIDONYAA DIDONESIA DUKONYA DIDONYAA DIDONESIA DIDONYAA DIDONESIA DIDONYAA DIDONESIA DIDONESIA DIDONYAA, MASALAHYA KEMURANAA DIBENARANA DIDONESIA DIDONESIA DIBENARAA DIDONESIA DIDONESIA DIDONESIA, MASALAHYA DIBENARANA, Melainkan Ekonomi, Kemiskinan, Dan Kekurangan Gizi Program Mengapa Nutrisi Sangat Populer Dan Skanses Dalam Kampanye - Masyarakat Pada Dasarnya Memahami Dan Menghargai Manfaatnya. " - Gita Sjahrir, Kepala Investasi Bni Ventures - Gita Sjahrir, Kepala Investasi Bni Ventures
Gita Sjahrir , Kepala Investasi Bni Ventures , Dan Jeremy Au Membahas Tiga Tema Utama:
1. TINGAT TERMRESIF AGRESIF SEBEesar 8% MELLALUI STRATEGI INDUSTRI YANG DIPIMPIN Oleh NIKEL YANG DIBARENGI DENGAN BELANJA PUBLIK YANG EKSPANSIF. Mereka Membahas Implikasi-Implikasi Yang Lebih Luas Dari Pinjaman Bagi Negara Berkembang Dan Pentingnya Menaga Kredibilitas Fiskal. Gita Mengkritik Kesalahpahaman Umum Mengenai Utang Nasional vs Utang Pribadi Dan Menyoroti Standar Ganda Internasional Dalam Persepsi Utang. IA JUGA MEMBERINGAN STRATEGI FISKAL INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT, Singapura, Korea, Jepang, Malaysia, Thailand, Dan Filipina.
2. Program Makan Siang Sekolah Gratis: Mereka Membahas inisiatif Program Makan Siang Sekolah Yang Populer Dari Prabowo Yang Bertjuan Unkatasi Malnutrisi Pada Anak, Mengurangi Stunting, Dan Meningkatkan Hasil Pendidian Pendidukan Pendidukan, Mengurangi. Terlepas Dari Potensinya, implementasi Dan Mekanisme Program Pendaan Ini Telah Memicu Perdebatan Politik. Potensi untuk meningkatkan kesehatan dan kemampuan belajar siswa secara spignifikan dikontraska delangan risiko inefisiensi dan potensi korupsi. Mereka Membahas Apakah Peningkatan Kesehatan Masyarakat Yang Diharapkan Dapat Dibenarkan Oleh Pengeluaran Publik, Program Program Program Program Pelajaran Pelajaran Di Amerika Dan Jepang.
3. DISKUSI INI MEMGARISBAWAHI KEBUTuhan Strategis Dari Pemindahan Tersebut, Anggan Mempertimbangkangkan Masalah Lingkungan Dan Kemacetan Di Jakarta. Namun, Kritik Media Terhadap Jadwal Yang Terlalu Optimis Dan Potensi Meremehkan Investasi Yang Dibutuhkan Haru Dibandingkan Dengan 30-40 Tahun Yang Dibutuhkan Washington DC Unkuk Menjadi Ibu Kota Baru Amerika.
Jeremy Dan Gita JUGA TBAHAS PERAN ARUS PERDAGIGAN GLOBAL, IMPRODSI Kebijakan Proteksionis Terhadap Perumpuhan Ekonomi, Dan Peran Penting Akuntabilitas Dalam Pengeluaran Pemerintah.
(01:48) Jeremy AU:
Hei Gita.
(01:49) Gita Sjahrir:
Hei, apa Kabar?
(01:51) Jeremy AU:
Baik. Saya Baru Saja Kembali Dari Penerbangan Selama 24 Jam Dari Sf.
(01:57) Gita Sjahrir:
Ya, Itu Akan Memakan Waktu Cukup Lama.
(01:58) Jeremy AU:
Ya, Maksud Saya, ITU SEPERTI SPERTI PERJALANAN BISNIS SELAMA SATU MINGGU. Jadi, ITU SEPERTI SATU HARI DALAM LIMA HARI KERJA DAN SATU HARI LIBUR. Dan SAYA SEPERTI JATUH PAGI INI, TAPI SETIDAKYA SAYA BISA TIDUR NYENYAAK DAN BERSEMANGAT UNTUK BERDISKUS DENGAN MANA TENTANG EKONOMI INDONESIA. Ekonom, Sejak Memindahkan Koresponden Mereka, Saya Rasa, Ke Singapura Dari Hong Kong, Telah Benar-Benar Meningkatkan Permaita Mereka Dalam Peliputan Asia Tenggara. Jadi, Tulisan Besar Yang Mereka Buat Di Sini, Dan Kami Berdua Tertawa Karenanya, Adalah Ekonom Dan, Menuru Sah, Sebuah Sudut Parat Tentang Spekekulasi Seputa Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo. Saya Akan Anggota Intisari Yang Paling Penting, Tetapi Judulnya Cukup Banyak “Target Target Tinggi untuk Perkuh Perumbuhan Indonesia, Tingkat Perumbuhan Saik Ini Sekitor Congan Pengkon-rengan, Prangan, Prangan, Prabowo Pribanhan, Target 8% Dalam Tiga Tahun Pertama Berdasarkan Kebijakan Industri Timah Nikel Yang Baru Dan Belanja Publik Yang Lebih Besar. Sehingga Menempatkan Kredibilitas Fiskal Indonesia Dalam Risiko. Dan Kemudian Dua Artikel Lain Pada Dasarnya Mengatakan, Bagian Dari Pengeluaran Itu Adalah Apakah Pemindahan Dari Jakarta Ke Ibu Kota Baru Akan Terjadi Atau Tidak. Dan Pengeluaran Tag ITU. Program Dan Bagian Kedua Adalah Makan Siang Di Sekolah, Yang Jeda Memiliki Kontrovssi Tersendiri. ITU, Semacam Pandangan Tinggat Tinggi. APA Pendapat Awal Anda?
(Gita Sjahrir:
Ya ampun. Janji 8% Adalah Salah Satu Hal Yang Banyak Dibicarakan Dalam Kampanye Prabowo Dan Gibran. Dan Ya, ITU dipimpin OLEH FOKUS TIMAH NIKEL, TAPI ITU BUGA SESUatu Yang Banyak Dibicarakan Dalam Kampanye. Jadi, Sepanjang Kampanye, Seluruh Ekonomi Timah NIKEL INI Dibahas Dengan Sangan Ekstensif. Tentu Saja, Apakah Kita Benar-Benar Dapat Mencapai 8%, Yang Sangan Tinggi, Adalah Peranya Yang Berbeda. Dan Hal ini, Semakin Kontroversial karena perubahan rasio iang terhadap pdb Yang Mungkkin Akan Segera Terjadi, Yang Magah Akan Menjadi Sangan Kontroversial Di Kemudi Hari, Karena Pertanyaanny Adalah, Jama U dan Karena Peranya Adalah, Jama U Andhadi Lebih Tinggi, Ke Mana Uangnya Akan Pergi?
Jadi Mengenai Rasio Utang Terhadap PDB, Saya Hanya Akan Menan Menyaskan Sedikit Tentang Bagaimana Orang Indonesia Melhatnya. Jadi Sekali Lagi, Saya Perlu Mengingatkan Orang-Orang Bahwa Indonesia Masih Merupakan Negara Berkembang. Secara Teknis, Indonesia Baru Berusia Kurang Dari 30 Tahun, Saya Kira Sekitar 26 Tahun Sebagai Negara Demokrasi. OLEH KARENA ITU, BANYA PEMAHAMAN TENTANG Cara Kerja Keuangan Publik Yang Sangan Berbeda. Misalnya, Bagaimana Cara Menghitung Utang Nasional? Bagaimana Cara Pembayaranyaa? Bagaimana Hal-Hal-Itu Bekerja? Hal-hal tersebut sering kali sangat disalahpahami. Seperti Pada Umumnya Oleh Masyarakat Awam, Bukan? Jadi Kami Telah Mempertahankan Pengeluaran Yang Cukup Konservatif Selama 20 Tahun Terakhir. Sebagian BESAR UNTUK TBANGUN KEMBALI Diri Kami Setelah Krisis Keuana Tahun '98, Namun Tentu SaJa Unkbali Ke Fundamental Yang Baik, Bukan? Sebaik Munckin Sebagai Negara Berkembang.
Gagasan utuk Meningkatkan Rasio Utang Terhadap PDB Sangantlah Tidak Populer. Saya Pikir Karena Kesalahpahaman Tentang Bagaimana Utang Nasional Bekerja, Sewingga Banya Orang Menganggap Utang Nasional Bekerja Seperti Utang Swasta, Seperti Utang Pribadi, Yang Jelas Tidak Demikian. Namun Sekali Lagi, Kita Berurusan Delan HAL Itu. Namun, agar lebih adil, hal ini bukananya tenjak berdasar, Bukan? Sekali Lagi, pertanyaan inian seperti Standar ganda karena sebagai dapat memilisi lebih Dari 100 persen rasio pdb, tapi Mereka Baik Baik-Baik Saja. Tenjak Ada Negara Lain Yang Bisa Melakukannya, Bukan? Namun, Jika Ada Negara Lain Yang Melakukannya, Mereka Cenderung Mendapat Banyak Kritik. Dan Saha Rasa Hal Yang Sama Bagi Terjadi Di Indonesia Karena Jika Anda Lohat, Rasio Utang Terhadap Pdb Kita Saat Ini Kurang Dari 40% Dan Sedang Berusia Untuk Dinaikkan JiKitar 50%, Yang Mana Masih Cukup SEHATUPAN JANKITA SEKITAR 50% LIGANGAN LIGANGAN SEKITA DENRAN LIGAKAN SEKITA DENRIGADI SEKITA DENAKAN SEKITA DENRAN, SEKALI LAGI, BABAIMANA SEBUAH NEGARA DIEVALUASI Berdasarkan SEBERAPA BESAR UTAR BAHANG DIAMBIL DAN UNTUK APA UTANG TERSEBUT DIGUNAKAN, ENA BISA SAJA MEMENUHI Standar Ganda Seperti Yang Terjadi Diuruh Dunia Dunia, BUKAN? Seperti, oh, negara Itu bisa Melakukanya. TAPI TIDAK DENGAN Negara Itu. Dan Jangan Kaget Jika Metrik Yang Anda Gunakan untuk menilai, Berlaku untuk Satu Negara, Tapi Entah Bagaimana Tidak Berlaku Untuce Negara Lain.
Dan SAYA PIKIR ITulah masalahnya di Sini. Jadi Saya Tidak Begitu Yakin Bagaaima Hal Itu Bisa Terjadi, Rasio Utang Terhadap Pdb Itu Sendiri. BISA BEMBUAT KREDIBILITAS KEUIGAN INDONESIA BERESIKO KECUALI Jika ADA MASALAH AKUNTIBILITAS, Yang SAYA MAKSUD ADALAH, Mari Kita Jujur Saja. Itu memang Terjadi di Negara-Negara Berkembang. Jadi Menuru Seah, tantanganya adalah, Bagaimana anda menjaga akuntabilitas dan trap tinggi? BABAIMANA anda Majaga Integritas dan Tetap Tinggi? Bagaimana Anda Membuktikan Dan Berhenti? Tunjukkan Bahwa Investasi Ke Dalam Infrastruktur Publik, Kesehatan, Nutrisi, Dan Semua Itu Akan Terbayar Dalam Jangka Panjang, Baikka Jangka Pendek Maupun Jangka Panjang, Biban? Jadi Saya Pikir Semua ITU AKAN MENJADI TANTIangan Yang Sebenarnya, Bukan Hanya Karena dan Meningkatkan Rasioutang Terhadap PDB.
(06:41) Jeremy AU:
Ya, SAYA PIKIR INI SEBENARYA BAGUS, KARENA KITA BERBICARA TENTANG MAKRO SEBELUM KITA MASUK KE PROGRAM-PROGROM-PROGRAM PENGELUARAN YANG TEPAT. SAYA PIKIR APA Yang KAMI KATAKAN DI SINI ADALAH SEMUA ORANG MENGINGANKAN NEGARA YANG TUMBUH DENGAN CEPAT DARIPADA TUMBUH DENGAN LAMPAT. Dan Saya Rasa Baru-Baru Ini Kita Baru Saja Melihat Laporan Dewan Angsana Yang Diprakararsai Oleh Monk's Hill Ventures, Bain Company, Dan DBS, Dan Mereka Menyebutnya Menavigasi Angin Kencang. Jadi Munckin Saha Hanya Akan Menuliskan Beberapa Angka Secara Historis Berdasarkan Tingkat PDB. Tentu SaJuanana Adalah Agar Indonesia Mencapai 80%, Jadi Saya Pikir Saya Hanya Akana Angka Angka-Perkan 10 Tahun Terakhir Dari 2013 Hingga 2023. Jadi Vietnam Tumbuh Sebesar 6%, Singapura 3%, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapura, Singapur, 4,2%, Dan Thailand 1,8%. Sebaliknya, Selama Periode Waktu ini, tiongkok tumbuh Sebesar 6% Dan India tumbuh Sebesar 5,7%. Jadi, PAYA Dasarnya apa yang ingin penyakit Sampaiikan di Sini Adalah 6% Munckin Merupakan Batas Atas, Munckin Yang Terbaik Di Kelasnya. ITU ADALAH VIETNAM DAN CINA BUTKAT TINGHUHAN TAHUNAN PDB.
Dan Kemudian, Kinerja Terburuk Saat Ini Adalah Sekitar 1,8% Dari Thailand. Jadi Saya Pikir Ini Adalah Cara Yang Baik Baik, Saya mem, Batas utuk itu. Jadi Peranyanya Adalah, apa yang Dilakukan Gelangan Baik Oleh Cina Dan India? Apa yang Dilakukan Vietnam Delan Baik? Hal tersebut memungkinkan mereka unkuh tumbuh gangan cepat. Menurut Saya, reaksi cepat Saya terbadap hal tersebut adalah masuk akal unkin meminjam jika mula yakin bahwa hal tersebut akan mentiptakan infrastruktur dan anggota dana pertumbuhan di masa depan. Jadi, Jika Anda Membelanjakanyaa untuk hal-hal-hal yang BERKERJA DENGAN BAIK, ENA HARUS MELAKUKANNANA. Maksud Saya, Cina Membangun Banyak Jatur Kereta API. Mereka Membangun Pelabuhan, Mereka Membangun Infrastruktur. Pendidikan Rona Merupakan Bagian Besar Dari Hal Ini. SAYA PIKIR JIKA MELIHAT VIETNAM, MEREKA MUMKKIN MEMILIKI Kebijakan Yang Hampir Sama. Namun Saya Tidak Akan Mengatakan Bahwa Mereka Haru Meminjam, Tetapi Saya Pikir Mereka Menggunakan Banyak Investasi Asing Langsung, Menginvestasikananya Ke Dalam Semua Infrastruktur Ini. Jadi Saya Rasa Itulah Inti Dari Masalah Ini, Apakah Kita Meminjam untuk Alasan Yang Baik? Apakah Kita Meminjam untuk Alasan Yang Buruk?
(08:22) Gita Sjahrir:
Ya. Jadi, Kembali Lagi Ke Bagaimana Bangsa-Bangsa Itu Sebenarnya Dinilai? Dan Menurut Saya, Tantangan Yang Sangan Besar Bagi Negara Berkembang Seperti Indonesia Adalah Bagaimana Anda Menjaga Akuntabilitas Anda? Bagaimana Anda Memastikan Bahwa Pengeluaran dan Produktif Dan Efektif, Dan Ini Sangan Sangan Berkaitan Delan Makro Secara Keseluruhan. Hal ini SANGAT BERKAITAN DENGAN KEBIJAKAN PUBLIK YANG ENA TERAPKAN? Apakah dana adalah tempat di mana persaingan meningkat dan konsumen Akan diuntinjkan gangan peningkatan persaingan tersebut? Apakah dana memilisi kebijakan pro bisnis yang memunckinan pendatang baru unkasuki pasar? Apakah dana memilisi indikator Kemudahan Berbisnis Yang Lebih Tinggi Sewingga Orang Atau Siapa Pun Dapat Memulai Bisnis Di Sana Dan Benar-Benar Memulai Ekonomi. Jadi, ini Adalah Peranya Yang Lebih Besar Daripada Sekadar Peranya Sederhana, Jika Mereka Meminjam Uang, Itu Buruk. Atau Jika Mereka Meminjam Uang, Itu Bagus. Pertanyaannya adalah, bahkan jika Anda memiliki investasi yang lebih tinggi, atau Anda memiliki FDI yang lebih tinggi, atau Anda memiliki rasio utang terhadap PDB yang lebih tinggi, apakah seluruh kebijakan publik dan lingkungan Anda disiapkan untuk Dapat Menyerap Dan Menggunakanyae Seefektif Dan Setransparan Munckin?
Dan Sejujurnya, Hal ini MASIH AKAN MENJADI TANTIGAN BAGI INDONESIA KE DEPANNAA KARENA SEKALI LAGI, MENURUT SENTU, BEGITA BANYAK KEBIJANAN PROTEKSIONIS BAHAKA ADA, MERUPAKI SISA-SISA KEBIJANAN DARI KEERIPAA TAHUKAKAN. Ya, Kebijakan-Kebijakan Tersebut Dilakukan Ketika Konteksnya Masih Sangan Berbeda, Ketika Ekonomi Indonesia Masih Berbasis Pada Beberapa Hal Saja, Terutama Sumber Daya Alam. Sekarang, Ketika Dunia Semakin Mengglobal, Data Menjadi Aset Tersendiri, Maka Kita Haru Mulai Melihat Berbagai Cara UNTUK Memastikan Bahwa Pengeluaran Kita Efektif, Transparan, Dan Berintegritas Muncegi.
(10:01) Jeremy AU:
Ya, Saya Pikir, Asia Sangan Fokus Pada Perdagangan. Dan Saya Pikir, Bagian Tentang Hal Itu Adalah Bagian Terbesar, Bagian Dari Aris Semua Orang Karena Perdagangan Antara Cina, India, Dan Amerika Dan Eropa Selalu Melalui Asia Tenggara. Jadi, Ini Bukanlah Hal Yang Terjadi Di Tahun 2020-An. INI SEPERTI, MUNGKIN SUDAH ADA SEJAK 3.000 HINGGA 4.000 Tahun Lalu, Perdagangan Berdasarkan Angin Muson. Asia Tenggara Selalu Berorientasi Pada Perdagangan Dan Sebagai Hasilnya, Asia Tenggara Menjadi Semacam Tempat Peleburan Multikultural Dari Berbagai Imigran Dan Diaspora Yang Indagi Berdagang Dan Menghasilkan Uangi Arus Perdagi. Jadi, Selalu Menarik UntuceK Pemahaman Bahwa Semua Orang Terikat Anggan Arus Perdagangan Global. Dan Kemudi Ada Sontimen Proteksionisme Internal Yang Jagi Terjadi Di Singapura. Jadi, ini Semacam Kontras Yang Menarik, untuk Melakukan Semua Itu.
(10:43) Gita Sjahrir:
Saya Pikir Salah Satu Hal Yang Sering Dilupakan Orang Adalah Bahwa Saha Membicarakan Hal Ini Dengan Beberapa Teman Saya Ketika Kami Mendengar Beberapa Berita Politik Hari ini. Mengapa Orang Cenderung Memutusan Jangka Panjang Hanya Berdasarkan Keadaan Saatan Ini Dan Bukanyaa Apa Yang Akan Terjadi Tahun Depan? ATAU SEPERTI TIGA TAHUN DARI SEKARANG, BUukan? Dan Salah Satu Hal Yang Sahakan Katakan Kepada Anda Sebelumnya Adalah Bahwa Administrator Publik Singapura Setidaknya Memiliki Kemampuan Unkikir, Hei, Akan Seperti Apa 50 Tahun Dari Sebarang? SAYA TIDAK MENGIGA BAHWA ITU AKAN BENAR, ATAU BAHKAN HANYA 50% AKURAT, Kemunckinan Besar Tenjak Ada Kita Yang Akan Sangan Akurat, Bahkan 10 Tahun Pandan, Tahun Ke -tang, Panjang unktel memahami, hei, apa lampak Dari hal ini?
Karena Banyak Kebijakan Proteksionis Di Indonesia, Dan Kita Tepat Membicarakan Hal ini, Kita Tepat Membicarakan Tentang, Pelaran Tiktok. Kami Telah Membicarakan Banyak Hal Lain Di Masa Lalu. Mereka Adalah Reaksi Yang Sangan Spontan, Bukan? Mereka Cenderung Diimplementasikan Delangan Cepat Cepat. Mereka Cenderung Dilobi Rugna Dalam Waktu Yang Sangat Singkat, Biasanya, Dan Kebanyakan Hanya Berasal Dari Reaksi Spontan Karena Ingin Melindungi Kita Sendiri Daripada Mumbulaan, Hei, Apa Saja Eksternalitas Negati Negati Negati Negati Negatasasasasasasasasasasasasasasasasasasasasasasasah, Lanjutan Terhadap Industri Lain? Jadi Katakanlah, Ini Lebih Dari Sekadar Perdagangan Sosial. Katakanlah Hal ini Dapat Memengaruhi Industri Pertambangan Kita, Lalu Apa Yang Akan Anda Lakukan? Dan Saya Pikir Itu Adalah Salah Satu Tantangan Yang Masih Dihadapi Indonesia Hingga Saat Ini, Selain Membuat Kebijakan Yang Sangan Cepat, Apakah Kita Benar-Benar Menetes Efek Lanjutan Dan Apakah Adda Efekekan Menetesan LanJutan Kita Delan Mesenciptakan Sikap Proteksionis INI.
(12:25) Jeremy AU:
Ya, Saya Rasa Itu Sangan Tepat Delangan Cara dana Menggambitan Pemerintah Singapura, Dan Sebenarnya Kembali Lagi Ke Bagian Utang Terhadap Pdb. Ada Persepsi Bahwa Para Pembijakan Di Singapura, karena struktur pemerintahanya, dan partai aksi rakyat yang telah berkuasa begitu lama, mendaaKaaKaKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKACACAD DEPUMA Sedikit Sudut Parat Jangka Panjang Dalam Hal Investasi Infrastruktur. Dan Saya Rasa Hal ini Kembali Lagi Ke Peranya Tentang Utang Terhadap PDB. Dan Pada Hari ini, ini Adalah Gambaranyaa. Kami Akan Anggota Statistiknya Dalam Sebuah Tabel Di Atas Kepala Saya Di Video Ini. TAPI PAYA DASARNYA, MUNGKIN RASIO UTANG INDONESIA Terhadap PDB Adalah 39%, Singapura 163% Hari ini. Jepang Berada Di Angka 264%. Dan Amerika Serikat Berada Di Angka 129%. Dan Kemudian, Negara-Negara Asia Tenggara Lainnya, Asia Misalnya, Korea Selatan Berada Di Angka 46%. Malaysia 66%, Thailand 65%, Dan Filipina 60%. Jadi Saya Rasa Ini Semua Cukup Membantu Karena Saya Rasa Berdasarkan Apa Yang Baru Saja Anda Sampaiikan, Saya Rasa Pertama-Tama Indonesia Merasa Lainnya.
Saya Rasa, Jika Anda Bertanya Kepada Saya, Sudut Parat Kualitatif Saya Adalah, Ya, Sepertinya Bukan Hal Yang Gila untuk meningkatkan rasio tersebut. Itu Salah Satunya. Dan Tentu Saja, Saya Rasa Semua Orang Tahu Bahwa Rasio Utang Amerika Terhadap Pdb Sangan Tidak Berkelanjutan Anggan Cara Mereka Memekajakanyaa. Saya Pikir Itulah Sudut Paratnya. Tentu Saja, Menurut Saha Yang Menarik Adalah Bahwa Jepang Dan Singapura Jauh Lebih Tinggi. Jadi, orang-orang haruusnya seperti, menekan tombol merah?
(13:42) Jeremy AU:
Oke, Jepang Adalah Satu Hal. Saya Minjkin Orang Jepang Yang Paling Sering Berbicara Tentang Hal Ini, Tentang Strategi Mereka. SAYA PIKIR ORANG-ORANG MERASA BAHWA HAL INI SANGAT MENDALAM DIBANDANDKAN DENGAN PDB MEREKA. SAYA PIKIR UNTUK SISI SINGAPURA, ARGUMEN YANG DIMILIKI PEMERINTAH SINGAPURA, DANA PIKIR INI SEDITIT BBEDA SECARA KUALITIF, ADALAH BAHWA HAMPIR SEMUA PIWAMAN ADALAH UNTUK TUJUAN INVESTASI. Jadi Infrastruktur untuk Investasi. Dan Sebenarnya Pemerintah Memiliki Surplus Yang Telah Mereka Jalankans Delangan Cukup Efektif Setiap Musianya. Jadi Saya Pikir Kuncinya Adalah Utang Amerika Dalam Beberapa Tahun Terakhir Tidak Terasa, Tidak Sama. Jadi, Meskipun Kita Melihat Angkanya, Strukturnya Berbeda. Jadi Saya Pikir Menarik untuk Melihat Perkakapan Tentang Utang. Dan SAYA PIKIR INI DARI HAL INI ADALAH JIKA MANA MENINGKATKAN RASIO UTANG THADAP PDB DALAM JANGKA PENDEK, PEMERINTAHAN SAAT INI DIUNTUMKAN KARENA DAPAT PINGANAKAN MEDAKAT MEDAKAT MEDAKAT MEDAKAT MEDIKAT MEDIKAT MEDIKAT MEDIKAT PINIHAN MEDIKAN MEDIKAN MEDIKAN MEDIKAN MEDIKAN LEBIH MEDIKAN MEDIKAN LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH.
(14:28) Gita Sjahrir:
Benar. SEKALI LAGI, INI AKAN KEMBALI LAGI, APAKAH MASYARAKAT DI INDONESIA DAN JUGA MASYARAKAT DI LUAR NEGERI, AKAN MELIHAT BAHWA PENGELUARAN TERSEBUT MERUPAKAN INVESTASI Yang POSITIF SECARA NETTO DI MATA DEPAN. Dan Salah Satu Dari Investasi Tersebut Adalah Tenaga Kerja, Tenaga Manusia. ITU AKAN MENJADI MANUAIA. Karena Delangan Ekonomi Yang Dipimpin Oleh Nikel, Itu Semua Dimaksudkan Unkulai, Tenaga Kerja Yang Lebih Tinggi, Sumber Daya Manusia Yang Lebih Tinggi, Keterampilan, Lobus Lobus Keterak Keterpilan Yang Berfokilan. Sebagai Contoh, shalat Satu Investasi Yang Kami Pikirkan Adalah Nutrisi Dan Sekali Lagi, Peranyaananana Adalah, Apakah Hal Itu Akan Dianggap Sebagai Hal Yang Positif Di Masa Depan?
(15:08) Jeremy AU:
Ya. Program Program Dana Rasa Pernah Pernah Tentang. Dan Rasananya Itu Sangan Makarat Akal, Bukan? Maksud Saha, Kita Sudah Diah Di Episode Sebelumnya Tentang Berapa Banyak Stunting Dan Malnutrisi Yang Benar-Benar Terjadi Di Indonesia, Terutama Dierah Pedesaan Tapi Juta Untuc Masa Magikat Miskin Di Perkotaan. Jadi Ya, Jika Anda Anggota Mereka Nutrisi Dan Vitamin Yang Tepat, Maka Mereka Akan Mendapatkan Lebih Banyak Poin IQ, Bukan? Dan Para Ekonom Sebenarnya Telah Menulis Sebuah Artikel Tentang Bagaimana, Misalnya, Nutrisi Yang Lebih Baik Baik Tua Tua Yang Sedang Mengandung Dan Para Ibu Khususnya, Dua Penyedang KaPana Kecil Sangatlah Sangatlah Sangatlah Pauling Penting Pentenlah Sangatlah Penting Penting Pente Pente Pente Pente Kecil IQ, Mereka Akan Mendapatkan Pendidikan Yang Lebih Baik, Dan Mereka Akan Menjadi Tenaga Kerja Yang Lebih Terampil Dan Mereka Bisa Naik Ke Atas Dalam Rantai Nilai, Bukan? Program Jadi Ini Terasa Seperti Salah Satu Yang Tidak Masuk Akal, Tapi Aneh Karena Saya Terus Membaca Bahwa Program Ini Sangan Kontroversial. Tidak Terlalu, Jadi Saya Tahat Tahu Apa Yang Terjadi Di Sini.
(Gita Sjahrir:
Ya. SEKALI LAGI, ITU Tergantung Pada Siapa Yang Anda Tanyakan. Jadi menurut penyakit secara keseluruhan, menurut teman-teman penyakit Yang Bukan Dari: Ilmuwan Yang Tinggal di Luar Negeri, Sebagie Besar Melihat Hal Ini Sebagai Sesuatu Yang Sangat Positif, Karena Memangaal Sudaah SeHAnUSE SEHAATU YANG SANGAT, KARENA MEMANGER SUDAH SURAATU SESUATU SANGATU? MASUK AKAL JIKA UNA MANGINGI ORANG NUTRISI YANG LEBIH BAIK, Protein Yang Lebih Tinggi, Mereka Memiliki Lebih Banyak Poin IQ. Oleh Karena Itu, Anda memenisi Massa Kecerdasan Yang Lebih Mumpuni, Seperti Massa Kecerdasan Yang Lebih Tinggi. Dan Saat Ini, Masalah di Indonesia Adalah Iq Rata-Rata Kita Cukup Rendah. Saya Rasa Iq Rata-Rata Kita Sekitar 78 Dan Itu Titu Bagus. ITU SEPERTI Rata-RATA ORANG DI NEGARA MAJU SEHARUSYA MEMILIKI SEKITAR HAMPIR Seratus Dan ITU DIANGGAP CUKUP, MENURUT SAHA, DIANGGAP SEBAGAI IQ NORMAL, APA PUN YERIK Negara Yang PENUH DENGAN ORANG-INRI YANG TIDAK BISA BERPIKIR? Bukan Itu Masalahnya. Masalahnya Adalah Ekonomi, Bukan? Masalahnya Adalah Kemiskinan, Kurangnya Nutrisi, Stunting Adalah Masalah Besar, Dan Saya Sangan Diberkati Menghentikan Berkeliling Indonesia Dan Melihat Bahwa, Ya, Seperti Banyak Orang Tidak Memilani Akses Key Mkana Moran. Ini sebenarnya sangat sistemik dan sang selis. Jadi Menuru Seah Masalahnya Bukan Hanya Mengapa Orang Tidak Bisa Memilih Yang Lebih Baik. Masalahnya adalah mereka bahkan tidak memoDiki akses tag asu. Program Jadi Nutrisi Secara Teknis Seharusnya Menjadi Hal Yang Populer. Orang-orang Menyukainya. Itulah Mengapa Mereka Melakukanyaa Delangan Sangan Baik Selama Kampanye.
Kampanye Prabowo Banyak Berbicara Tentang Makan Siang Gratis, Makanan Gratis, Dan Itu Seiring Berjalanyaa Waktu Menjadi Janji Yang Dijalankan. Ketika Saya Berbicara Delangan Orang Lain Di Indonesia, Terutama Pengamat Politik Atau Spesialis Kebijakan Publik, Banyak Dari Mereka Yang Menganggap Hal Ini Kontroversial Dan Mereka Meriayangan Seluruh Konsep Tersebut. Dan Anda Munckin Bertanya-Tanya, Itu Tidak Masuk Akal. Bukankah Mereka Seharusnya Mengingikan Gizi Yang Lebih Baik? Ya, Tentu Saja, Mereka Mengingikan Nutrisi Yang Lebih Baik. Namun sekali lagi, ini bermuara pada pertanya, apakah ini penggunaan terbaik ke uang kita? Dan pertanyayaa, tentu saja, ini adalah pengggunaan terbaik karena nutrisi itu oktkon anda, tetapi di sinilah ia menjadi sangat terlokalisasi. Dan pertanyanya adalah, Bagaimana Anda Menjalankanya? Jadi Salah Satu Masalah Yang Banyak Terjadi Di Negara-Negara Berkembang, Termasuk Indonesia, Adalah Bagaimana Cara Mengeksekusinya Di Lapangan? Dan apakah Anda Yakin Bahwa Dana Tersebut Akan Menghasilkan Makan Siang Yang Sehat Dan Bergizi Bagi Masyarakat Seperti Yang Dijanjikan? Itulah Peranya Yang Sebenarnya.
Dan buta Itu Sudah Menjadi Masalah Dari Sudut Pandang, Oke, Tapi Ada Begitu Banyak Hal Yang Masih Harus Kita Perbaiki. Apakah ini buta merupakan cgunaan terbaik Dari uang kita? Jadi Ada Dua Hal. Pertama, apakah anda Akan Benar-Benar Menggunakanyaa tag ITU? Apakah AKAN Benar-Benar Digunakan TUKUT ITU? ATAU AKANKAH ADA TINGAT KORUPSI DAN KORUPSI YANG TINGGI? Dan Yang Kedua Adalah, Daman Segala Hal Lain Di Sekitar Kita, Setiap Masalah Yang Kita Hadapi, Apakah ini Adalah Penggunaan Terbaik Dari Uang Tersebut? Apakah uang tersebut, misalnya, lebih Baik Digunakan untuk memastikan Bahwa, misalnya, kita memilisi ruci sakit yang lebih tek, solusi perawatan kesehatan yang lebih tek, bu? Karena Sekali Lagi, Ingatlah Bahwa Kita Memiliki Layanan Kesehatan Nasional untuk 285 Juta Orang. ITU JUMLAH YANG SANGAT BANYAK. ITU JUGA Merupakan Jumlah Perawatan Kesehatan Yang Banyak. Dan Kita Tidaki Memiliki Cukup Dokter Di Negara Ini. ATAU APAKAH MANA LEBIH BAIK MENCIPTAKAN LEBIH BANYAK LAPIGAN PEKERJAAN BAGI ORANG-ORANG? Maksud Saha, Ketika dana Berada di Negara Berkembang, Anda Memiliki Seribu Keadaan Darurat. Jadi Wajar Jika Orang Berkata, Hei, Mengapa Kita Tenjak Mengurus Seribu Keadaan Darurat Itu Daripada Menambah Satu Lagi. Namun Pada Dasarnya, Ya, ITU ADALAH IDE YANG BAGUS. PAYA DASARNYA, ENA HARUS MENGATASI MASALAH GIZI, NAMUN SEKALI LAGI, MASALAHYA ADA PAYA Detailnya. Apakah Anda Akan Melaksanakanya? Dan Apakah Itu Akan Bermuara?
Ada Satu Masalah Lagi. Baru-Baru ini, Mereka Mengatakan, OH, Kita Bisa Menurunkran Biaya Sewingga Harganya Menjadi 7.500 Rupiah Per Makan Siang, Yang Setara Gangan 75 sen Singapura per coran Siang. Lalu pertanyanya adalah, gangan 75 sen per coran siang dan 75 sen Singapura, Yang Akan Menjadi lebih murah dalam dolar as, nutrisi seperti apa, protein Berkualitas tinggi seperti apa yang bisa dana dapatkan delangan delangan delangan?
(19:45) Jeremy AU:
Ya, Itu Bukan Bagian Yang Mudah. Dari Sudut Parat SAYA, Maksud Saya, Kekhawatiran Tentang Korupsi Dapat Dimengerti, Bukan? Maksud Sahen, Asia Tenggara Tidak Terkenal Gangan Zero Graft, Misalnya, Saya Rasa Hanya Singapura Yang Memilisi Keuntungan Karena Dianggap Bersih Dan Transparan Dalam Semua Urusan Bisnis. Dan SAYA RASA WAJAR JIKA ADA Kekhawatiran Tentang Korupsi. Saya Hanya Mengzil Langkah Mundur Dan Saya Seperti, Tetap Saja, Saya Pikir Itu Masuk Akal. Jadi, Mengapa Anda Tidak Melakukan Program Dan Program Memastikan Tidak Ada Korupsi Daripada Membunuh Semua Yang Berpotensi Korupsi, Yang Mana, Hampir SEMUA YANG Dapat Pikirkan Yang Dapa dan Jaadi Akhirnya Tidak Melakukan apa-Apa. Dan SAYA PIKIR MUMKKIN SEKARANG KITA BUGA MENGIGA BAHWA SAYA PIKIR ADA BANYAK LEVEL KUNCI BAHANG SUDAH ADA DI SANA, BUukan? Karena Kita Suda Tahu Bahwa Amerika Serikat Melakukanya, India Melakukanya, Brasil Melakukanya. Dan Kesama Yang Dimilisi Oleh Banyak Negara Ini Adalah, Mereka Memilisi Basis Pertanian, Bukan?
Anda Sewah memilisi pertanian, yang mengoleskan Dari Lokal, sedarg yang dilakukan singapura agak sedikit gila karena tidak merangsang ekonomi pertanian lokal karena tidak ada, Bikan? Maksud Saya, Program INI SEPERTI Menstimulasi Seluruh Perekonomian, Bukan? ITU HIYA SEBUAH Stimulus Program, Satu untuk pertuk Pertanian, Satu lagi untuk MAKANAN SEKOLAH. SAYA RASA SAYA TIDAK TERLALU KHAWATIR GANGAN KUANTUM, MENURUT SAYA, KARENA MENURUT SENA ITU BELUM ADA. Jadi Terkadar, Anda Anggota Haran Yang Lebih Rendah Terlebih Dahulu, Program Sebuah Sebuat Sebuah, Dan Orang-Orang Menyukainya. Dan Mereka Bekerja di Luar, Proteinnya. Jadi Saya Rasa Bertahan Pada Program Pertama Adalah Kuncinya Dan Negosiasi Politik Itu Seperti, Tenjak Ada Yang Senang, Bukan? Jadi Minjkin Itulah Cara untuk Melakukanya. Dan Saha Pikir, Bahkan untuk sesuatu Yang Lebih Baikada Tidak Sama Sekali Dan Lebih Kecil, Sesuatu Yang Lebih Bermanfaat Bagi Orang-Orang di Bagian Bawah Piramida, Bukan? Karena Secara Umum, Program Ini Adalah Yang Datas.
Ya, Saya, Saya Tidak, Saya Tidak Menentangnya, Faktanya Adalah Biaya Yang Lebih Rendah, TAPI SEDA Kira APA Yang Saha Katakan Di Sini Adalah Seperti, Jika dan Laang Keida Keida Keida Duida Duida, Jeremy, Sebagu, Di Indonesia, Saya Akan Mengatakan, Ya, Ini Masuk Akal Bagi Saya. Maksud Saya, Kekurangan Gizi Itu Buruk. Ini Adalah Hal Yangka Panjang Dan Sangan Progresif Karena 75 sen Singapura untuk Makanan Sangan Bermanfaat BAGI 20% Masyarakat Terbawah. Dan Itu Hanya Berarti Sedikit Bagi 20% Orang Teratas. Jadi Ini Adalah Skema Yang Sangan Progresif. Dan ini diberikan kepada anak-anak karena, alih-alih diberikan kepada Orang tua atuu lewasa, dan anggota poin poin IQ kepada Mereka. Jadi ini terasa seperti Permaita Jangka Panjang Yang Hebat, Tapi Ya.
(21:46) Gita Sjahrir:
Dengar, Pada Dasarnya, Sayaju Setaju Dangan Anda. Saya Mengerti. Saya Pikir Pada Dasarnya Hal Ini Masauk Akal Dari Sudut Pandang Yang Mendasar Karena Jika dan Berpikir Tentang Sumber Manusia, Anda Berpikir Tentang Meningkatkan Keterampilan Orang, Yang Pertama Dan Terutama Adalah, Apakah Orang Dondapat, Yang Pakang, Kemampuan Kognitif Mereka? Itu Yang Pertama, Tapi Saya Buga Bisa Memahami Mengapa Ada Banyak Kritik Dalam Hal Ini Karena Menurut Saya Setiap Kali Ada Kebijakan Besar Yang Akan Disankan, Orang-Orang Dalam Keadaan Waspada, BUAN? Karena Ada Ketidatpercayaan Alamiah Dalam Hal Pengeluaran Publik Yang Besar Di Negara Ini Dan Saya Juta Memahami Hal Itu. Saya memahami perspektif itu. Dan SAYA JUGA MEMAHAMI GAGASAN BAHWA KITA MEMILIKI BANYAK HAL YANG SALAH, Mengapa Kita Menambah Pengeluaran? Dan Itu Adalah Hal Yangat Sangan Umum. Namun Sekali Lagi, Hal Tersebut Sangant Terkait Delano Rasio Utang Terhadap Pdb Dan Jugn Persepsi Banyak Orang Mengenai Hal Tersebut, Yang Menurut Saha, Masih Terkait Gangan Apa Yang Mereka Asumsikan Sebagai Utang Pribadi.
Jadi, Gagasan Bahwa Utang ini memiliki Jangka Waktu Yang Lebih Pendek, Dan Dilunasi Delangan Yang Lebih Mudah. Dan SAYA RASA INI ADALAH BAGIAN DI MANA Pembicaraan Mengenai Rasio Utang Terhadap Pdb Di Banyak Media Di Indonesia Dan Banyak Diskusi Di Indonesia Menjadi Sangan Keruh, Seperti Di Sini, Hanya Karena Kara Pandang Orang Terhadapny, Seperti Di Sini, Hanya Karena, Mengucapkan Kata Itu, Bahkan Dalam Utang Indonesia. Kata Itu memilisi Konotasi Yang Sangan Negatif. Dan Itu, Menurut Sah, Rona Merupakan Tantangan Lain, Bukan? Dalam Mensosialisasikan Kebijakan Publik di Indonesia.
(23:22) Jeremy AU:
Ya, Saya Pikir Itu, Saya Pikir Kebijakan Itu Masuk Akal, Dan Saya Pikir Orang Asia Tidak Terlalu MenyUKai Utang, Bukan? Dan SAYA RASA INI TIDAK ADIL, MAKSUD SAYA, SEPERTI YANG ENA KATAKAN, DEFINISI PEMERINTAH TENTANG APA ITU KITANG SANGAT BBEDA APA APA APA YANG DIPIKIRKAN OLEH ORANG-INRANG. Dan SAYA Pikir Pada Dasarnya, Seperti Yang Anda Katakan, Adalah Hal Yang Wajar Jika Ada Kebijakan-Kebijakan Lain Yang Haru Kita Jalankan, Dan Pikir Pikir Paling Besar Adalah Pemindahan Ibu Kota Kota Kota, Pikir Yang-Yang Ibu Kota ini Beresiko Saat Ini. Ada Banyak Laporan Yang Muncul Tentang Hal-Hal Yang Tenjak Sesuai Atau Tidak Sempurna. Dan Kemudian, Hal ini Menunjukkan Bahwa Jokowi Suda Mulai Bergerak untuk Mengatur dan Melakukan Beberapa Pekerjaan di Sana. TAPI BAGAIMANAPUN RUGA, APA PENDAPAT ASSA TENTANG HAL ITU?
(23:56) Gita Sjahrir:
Begini, Sejak Awal, Ibu Kota Baru Selalu Meladi Juual Yang Sincit, Dan Selalu Menantang. Hanya Titik. Akhir. SAYA SELALU MENGIGA BAHWA INI AKAN MENJADI HAL Yang SANGAT, SANGAT, SANGAT PANJANG. Saya Berbicara Setidaknya 30 Tahun Ke Atas. Namun, Sayangnya, Salah Satu Hal Yang Suka Dilakukan Oleh Para Administrator Di Indonesia Adalah Mengiklankan Bahwa Sesuatu Dapat Terjadi Delangan Cepat, Padiahal Pada Kenyataananya, Tenjak Ada Contohnya. Dan Biasianya Hal Itu Tidak Terjadi Dalam Jangka Waktu Sesingkat Itu. Jadi Sekarang Yang Terjadi Adalah Karena Mereka Tidak MengIKuti Garis Waktu Yang Mereka Katakan, Orang-Orang Menumpuknya, Bukan? Jadi Banyak Jurnalis Dan Banyak Media Yang Meliput Gangan Cara Yang Sangat Negatif Karena Mereka Mengatakan, Ha-Ha, Lohat, Itu Tenjasil Berhasil Hanya Dalam Dalam DuAka Tahun Tahat Tidak Pernah Dimaksudkan Unt Unt Unlah Berhas Tahat Tahat Tidak Tidak Dimaksudkan Unt Unlah Untnah DuRaDKAN UNUNU KANU TUHAH TURAKAN UNUKUUN TUHAS TURAN TIHAS TIKAN DUALAMU TOHAS TIKAN DUALAMU TOHAS TIKAN DUALAMU TOHAS TIKAN TIHAS TIKAN DUALAMU TOHAS TOKAN DUAKAN UNUK TOHAS TOKAN DUAKAN UNUK TOHAS TOKAN UNUKU KARUTA DUALUKU. ITU TIDAK MUNGKIN. Saya Belum Pernah Melihat Ada Ibu Kota Di Seluruh Dunia Yang Bisa MenyelesaikaNya Dalam Waktu Kurang Dari Beberapa Dekade. Jadi Saya Pikir Masalahnya Adalah Ini Bukan Salah Satu Dari Cerita Yang Suda Selesai Sekarang. Anda Munckin Haru MELIHATYA DI MASA DEPAN KARENA Jika SEKARANG, MAKA SAYA PIKir dan Hanya Bisa Melakukan Yang Terbaik Sesuai Kemampuan Anda. Dan Hanya Itu Saja.
Jadi PAYA DASARNYA SAYA PIKIR PALING BANTER MEREKA BISA MEMINDAHKAN BEBERAPA PULUH RIBU INRANG, Yang Suda Banya Sekali Orang Pindah Ke Ibu Kota Baru Administrasi Diselah PekerJaan, Rapiika Perekerai Pekerai, RapiJaan. Infrastruktur, Bandara, Seperti Penerbangan Ke Sana, Perawatan Kesehatan Dan Semua Kebutuhan Lain Yang Dibutuhkan Masyarakat Yang Bekerja. Jadi Hanya Itu Saja. Maksud Saya, Sekali Lagi, Ini Adalah Masalah Waktu Dan Jaga Masalah Apakah Negara Ini Memiliki Kebijakan Dan Jaga Lingkungan Yang Diapuan Bisnis Muncul Secara Alami Di Sana Dan Membuatnya LeBih HiduJuan. Jadi, Membuat Orang Memilih Delan Kaki Mereka, Pergi Ke Sana Karena Mereka Percaya Itu Adalah Pilihan Yang Lebih Baik Baik Atau Tidak.
(25:49) Jeremy AU:
Ya, Maksud Saya, Saya Rasa Sua MenyUKai Apa Yang Anda Katakan, Yaitu Bahwa Hal Ini Akan Selalu Membutuhkan Waktu Yang Lama. Dan SAYA Rasa Sudah Ada Cerita Tentang Hampir Semua Ibu Kota Yang Dibangun, Bukan? Maksud Saha, Bahkan Washington, DC Membutuhkan Waktu Sekitar 20 tahun unkilih Dan Dibangun. SAYA PIKIR, WAJAR Jika Ibu Kota Indonesia Membutuhkan Waktu Untukur Membangunnya. Jadi Seperti Yang Sahakan Katakan Ekspektasi, Menurut Saya Penting. Dan SAYA RASA APA Yang MANA KATAKAN SANGAT ADIL. Orang-orang Beramai-Ramai Menarih Harapan Dan Saha Rasa Itu Tidak Munckin Terjadi Dalam Jangka Waktu Yang Dijanjikan.
(26:15) Gita Sjahrir:
Tenjak, Saya Rasa Itu Tidak Munckin Dilakukan Oheh Hampir Semua Pemerintahan Kecuali dan Berada di Negara Yang Berpenduduk Kurang Dari Satu Juta Orang.
(26:24) Jeremy AU:
Ya.
(26:24) Gita Sjahrir:
TAPI ITU PUN SAYA JUGA TIDAK YAKIN.
(26:26) Jeremy AU:
Kalau Penduduknya Kurang Dari Satu Juta, Buat apa punya Ibu Kota Baru?
(26:29) Gita Sjahrir:
Ya, Tepat Sekali. Maksud Saya, Saya Tidak Tahu. Karena ini bara, ini adalah proyek Yang Sangan Besar. Dan Sekali Lagi, pertanyayaa adalah, Bagaimana dan Melakukanya Agar Orang-orang Memilih Delan Kaki Mereka? Bagaimana Anda Menciptakan Sesuatu Yang Menyeluruh, Seperti Sebuah Kota Di Mana Orang-Orang Secara Alami Ingin Pindah Ke Sana Karena Itulah Yang Membuat Kota Menjadi Hidup, Bukan? Anda menaKsa org ortuc Pergi ke Sana. Menciptakan Kondisi Yang Diperlukan Agar Orang Mulai Berpikir, Ini Adalah Tempat Yang Lebih Bisik Unkunjungi. Dan Masalahnya Adalah Hal Ini Membutuhkan Banyak Pemikiran Sistemik. Hal ini membiaHkan pembuatan Kebijakan Dan Menciptakan Lingkungan di Mana Orang Secara Alami Akan Berpikir, Hei, Saya Lebih Baik Tinggal Di Sana Daripada Tinggal Di Sini.
(27:08) Jeremy AU:
Ya, Masuk Akal. Taktanya, terima kasih banyak telah meluangkan waktu untuk melakukan itu. SAYA Kira Tiga HAL PENTING YANG DAPAT DIAMBIL DARI PERBINCIPIAN INI ADALAH RASIO KITANG THADAP PDB, YANG KEDUA ADALAH AKAN AKAN SIANG DI SEKOLAH, Dan Yang KETIGA, TENTU SAJA, PEMINDAHAN IBU KOTA. Sampai jompa di lain Waktu.
(27:23) Gita Sjahrir:
Yay. Sampai Lompa.